PEUGAH YANG NA,. PEUBUET LAGEI NA,. PEUTROEK ATA NA,. BEKNA HABA PEUSUNA,. BEUNA TAINGAT WATEI NA,.

Kamis, 21 April 2011

Peranan Guru dalam Pengelolaan Kelas

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Usaha meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, untuk mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, di mana pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, dan ketrampilan.
Untuk melaksanakan tugas dalam meningkatkan mutu pendidikan maka diadakan proses belajar mengajar, guru merupakan figur sentral, di tangan gurulah terletak kemungkinan berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu tugas dan peran guru bukan saja mendidik, mengajar dan melatih tetapi juga bagaimana guru dapat membaca situasi kelas dan kondisi dan kondisi siswanya dalam menerima pelajaran.
Untuk meningkatkan peranan guru dalam proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa, maka guru diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan mampu mengelola kelas. Karena kelas merupakan lingkungan belajar serta merupakan suatu aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisir. Lingkungan ini perlu diatur dan diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar terarah kepada tujuan-tujuan pendidikan. Lingkungan yang baik ialah yang bersifat menantang dan merangsang siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan dalam mencapai hasil belajar yang diharapkan.
Pengelolaan kelas adalah semua upaya dan tindakan guru membina, memobilisasi, dan menggunakan sumber daya kelas secara optimal, selektif dan efektif untuk menciptakan kondisi atau menyelesaikan problema kelas agar proses belajar mengajar dapat berlangsung wajar.
Suatu kondisi belajar optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan dalam mencapai tujuan pengajaran. Juga hubungan interpersonal yang baik antara guru dan siswa, dan antara siswa dengan siswa, yang merupakan syarat keberhasilan pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan syarat mutlak bagi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif. Untuk itu seorang guru harus mengetahui prosedur menciptakan suasana kelas, yakni :
  • Mengidentifikasi – klasifikasi masalah, baik individual maupun kelompok
  • Menganalisis-telaah masalah
  • Memilih dan tentukan alternatif pemecahan masalah.
  • Memanfaatkan umpan balik.[1]
Dengan demikian siswa dapat belajar dengan suasana yang tenang, dan aman sekaligus dapat membangkitkan minat dan perhatian siswa dalam belajar. Seperti yang dikemukakan oleh Wililam James (1980) yang mengemukakan bahwa:
Minat merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Jadi efektif merupakan faktor yang menentukan ketertiban siswa secara aktif dalam belajar.[2]
Dengan melihat konsep di atas ternyata besar sekali pengaruhnya terhadap belajar, sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu.
Rumusan  Masalah
Bertitik tolak dari uraian di atas yang melatarbelakangi timbulnya masalah pokok yakni peranan guru dalam pengelolaan kelas, maka untuk memudahkan pembahasan penulis akan memberikan batasan permasalahan agar apa yang menjadi tujuan dalam penulisan ini dapat dipahami secara jelas dan tidak melenceng dari apa yang menjadi harapan penulis. Adapun batasan maslah yang dimaksud adalah;
  • Bagaimana peranan guru dalam mengelola kelas sebagai upaya untuk meningkatkan minat belajar siswa Sekolah Dasar?
  • Sejauhmana pengelolaan kelas dapat mempengaruhi minat siswa dalam belajar?
Metode Penulisan
Dalam karya ilmiah ini, penulis menggunakan beberapa metode antara lain:
Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah library Research, yaitu metode yang digunakan penulis dengan membaca dan meneliti berbagai macam buku di perpustakaan dan karangan ilmiah lainnya yang ada relevansinya dengan pembahasan.
Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan metode sebagai berikut:
  • Metode Deduktif, yaitu metode analisis yang bertitik tolak dari pengetahuan fakta-fakra yang bersifat umum kemudian mengambil kesimpulan yang bersifat khusus dari dasar pengetahuan yang umum tersebut.[3]
  • Metode Induktif. Yaitu metode analisa yang bertitik tolak dari pengetahuan dan fakta – fakta yang bersifat khusus kemudian menarik kesimpulan yang bersifat umum.[4]
  • Metode komparatif. Yaitu suatu metode analisis membandingkan sejumlah data yang berkisar pada pokok masalah yang dibahas.
Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan ini adalah dengan memilih judul ini berarti suatu usaha yang bertujuan mengembangkan ilmu pengetahuan melalui pengembangan dalam proses belajar mengajar dan dapat menjadi sumbangan penelitian ke arah perbaikan atau peningkatan mutu pendidikan dalam rangka pembangunan bangsa pada umumnya dan pembangunan masyarakat pada khususnya.
Dari pengalaman guru yang akan mengajar masih terdapat sejumlah guru yang belum dapat menciptakan lingkungan belajar yang baik sehingga untuk meningkatkan minat belajar siswa belum mencapai yang diinginkan. Untuk menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan yang merupakan langkah awal bagi penulis dan mengharapkan pula agar masalah tersebut dapat menjadi bahan penelitian selanjutnya. Dengan demikian secara tidak langsung dapat membantu pemerintah atau meningkatkan kualitas tenaga pengajar sebagaimana yang digalakkan dewasa ini.
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan ini bagi penulis adalah untuk pengembangan ilmu pengetahuan, serta memberikan sumbangan ilmu pengetahuan khususnya kepada guru – guru Sekolah Dasar.
BAB II
PERANAN GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS
Pengertian Pengelolaan Kelas
Sekolah sebagai organisasi kerja terdiri dari beberapa kelas, baik yang bersifat paralel maupun yang menunjukkan perjenjangan. Oleh karena itu setiap guru atau wali kelas sebagai pimpinan menengah atau administrator kelas, menempati posisi dan peranan yang penting. Karena memiliki tanggung jawab mengembangkan dan memajukan kelas masing-masing yang berpengaruh dan perkembangan dan kemajuan sekolah secara keseluruhan.
Dengan melihat urain di atas yang merupakan usaha kegiatan pengelolaan kelas, maka penulis akan mengemukakan pengertian pengelolaan kelas, namun sebelum penulis bicarakan tentang pengertian pengelolaan kelas, terlebih dahulu kita mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan kelas.
Menurut Abdurrahman :
Kelas dalam arti sempit adalah ruangan tempat sejumlah warga belajar terlibat dalam proses balajar mengajar. Kelas dalam arti luas adalah suatu masyarakat kecil (warga belajar) sebagai bagian bagian dari masyarakat sekolah, merupakan satu kesatuan unit kerja yang terorganisir di dalam penyelenggara proses belajar mengajar secara aktif, kreatif dan positif untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran dalam luas.[5]
Dalam pelaksanaan selalu ada tahap – tahap pengurusan, pencatatan dan penyimpanan dokumen. Pengurusan akan mudah dan lancar apabila di dalam perencanaan dan pengorganisasian cukup mantap. Pemantapan kedua kegiatan tersebut ditunjang adanya data yang lengkap teruji kebenarannya. Sedangkan pencatatan perlu dilaksanakan secara kontinyu dan tetap waktunya sehingga memudahkan pengawasan serta pengumpulan dokumen. Pengumpulan dokumen yang tertib dan teratur akan melancarkan pencarian data dan memantapkan pembuatan rencana.
Fungsi Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas dan pengelolaan pengajaran adalah kegiatan yang sangat erat kaitannya, namun dapat dan harus dibedakan satu sama lain karena tujuannya berbeda. Kalau pengajaran mencakup semua kegiatan yang secara langsung dimaksudkan untuk mencapai tujuan khusus pengajaran, maka pengejaran, maka pengelolaan kelas menunjukkan kepada kegiatan – kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar.[6]
Untuk itu masalah pengelolaan kelas dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu masalah individual dan masalah kelompok. Meskipun sering kali ada perbedaan antara dua kelompok tersebut, namun perbedaan itu hanya merupakan tekanan saja. Tindakan pengelolaan kelas seorang guru akan efektif apabila ia dapat mengidentifikasi dengan tepat hakikat yang dihadapi, sehingga pada gilirannya ia dapat memilih strategi penanggulangannya yang tepat pula.
Jika dilihat keberadaan pembahasan tersebut di atas, fungsi pengelolaan kelas tidak terlepas dari keberadaan individu dan kelompok.
Untuk lebih jelasnya fungsi pengelola kelas secara umum di atas, maka di bawah ini penulis akan mengemukakan fungsi pengelolaan ditinjau dari beberapa problema sebagai berikut:
Memberikan dan melengkapi fasilitas kelas untuk segala maacam tugas antara lain:
  • Membantu pembentukan kelompok
  • Membantu kelompok dlam pembagian tugas
  • Membantu kerja sama dalam menemukan tujuan-tujuan kelompok
  • Membantu individu agar dapat bekerja sama dalam kelompok atau kelas
  • Membantu prosedur kerja
  • merubah kondisi kelas
Memelihara tugas agar dapat berjalan lancar antara lain:
  • Mengenal dan memahami kemampuan murid
  • Mempengaruhi kehidupan individu, terutama dengan teman-teman sebaya dalam kelas
  • Organisasi sekolah dapat membantu memelihara tugas- tugas
  • Mampu menciptakan iklim belajar mengajar berdasarkan hubungan manusiawi yang harmonis dan sehat.[7]
Berangkat dari fungsi pengelolaan kelas tersebut, maka akan menjadi titik tolak atau sentral dalam pengelolaan kelas tersebut tidak  terlepas dari mengantarkan suatu kondisi-kondisi yang memungkinkan untuk tercapainya belajar mengajar. Kenyataan ini seyogyanya bahwa komponen yang berada dalam ruangan menjadi sasaran yang dioptimalkan, lebih-lebih lagi yang berkaitan dengan diri siswa sebagai individu dan siswa dalam kedudukannya terhadap kelompok.
Demikian pula halnya organisasi pengelolaan kelas dalam proses pengajaran, bahwa di mana ketergantungannya dari tujuan pengelolaan kelas menjadi tata laksana yang berperan aktif untuk menentukan dan menciptakan kondisi fisiologi dan psikologi untuk memfokuskan pada belajar. Suasana perasaan, fikiran dan ingatan untuk tertuju kepada materi yang diberikan.
Dari fungsi pengelolaan kelas telah dipaparkan di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa fungsi pengelolaan kelas tidak terlepas dari menciptakan kondisi kelas untuk tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran, atau dengan kata lain untuk mengoptimalkan komponen – komponen dalam kelas, berupa ketatalaksanan, aturan-aturan yang menentukan terjadinya proses belajar mengajar.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
  • Guru dalam mengelola kelas berupaya untuk meningkatkan minat belajar siswa dengan menciptakan sesuatu kondisi/keadaan yang sedemikian rupa mencakup segala tindakan dan kebijakan yang ditempuh untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
  • Guru sebagai peranan kelas seyogyanya menyusun program – program kegiatan yang berdasarkan pada kurikulum dan program penunjang berupa kegiatan ekstra kokurikuler, yang dituangkan dalam bentuk perencanaan pengajaran baik yang dibuat oleh sekolah maupun yang dibuat oleh guru bidang studi.
Saran-Saran
Setelah selesainya karya ilmiah ini, diperoleh data bahwa pengelolaan kelas yang baik dapat mempengaruhi minat belajar siswa Sekolah Dasar. Oleh karena itu diharapkan guru dapat menyempurnakan pengelolaan kelas selanjutnya, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. Pengelolaan Pengajaran. Cet. V. Ujungpandang: Bintang Selatan, 1994.
Usman, Moh. Uzer. Menjadi Guru Profesional. Cet. VI: Bandung: Rosda Karya, 1995.
Hadi, Sutrisno. Methodologi Research. Jilid I. Yogyakarta: Fak. Psikologi UGM, 1992.
Abu Ahmadi, dan Ahmad Rohani. Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Pendidikan Sekolah. Cet. I; Jakarta: Bumi Aksara, 1991.
Pidarta, Made. Pengelolaan kelas. Surabaya: Usaha Nasional, t.th.

[1] Abdurrahman, Pengelola Pengajaran (cet. V; Ujungpandang: Bintang  Selatan, 1994), h.198
[2]Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Cet. VI; Bandung: Rosda Karya, 1995), h.22
[3]Sutrisno Hadi,  Methodologi Research,  Jilid I,(Yogyakarta: Fak. Psikologi UGM, 1993), h.36.
[4] Ibid., h.42.
[5]Abdurrahman, Pengelolaan Pengajaran, Op.cit,. h. 199.
[6]Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Pendidikan Sekolah ( Cet. I;
[7]Made Pidarta, Pengelolaan Kelas (Surabaya: Usaha Nasional), h.21.

Tidak ada komentar:

Read more: http://www.bloggerafif.com/2011/03/membuat-recent-comment-pada-blog.html#ixzz1M3tmAphZ