PEUGAH YANG NA,. PEUBUET LAGEI NA,. PEUTROEK ATA NA,. BEKNA HABA PEUSUNA,. BEUNA TAINGAT WATEI NA,.

KURIKULUM 2013


WISATA ROHANI DI
Tahun '80-an, sekitaran Jalan Gegerkalong Girang terkenal sebagai "gudang maksiat." Tapi setelah datangnya seorang pemuda bernama Abdullah Gymnastiar dengan membawa beragam aktivitas positif, justru kawasan yang sering disebut 'Gerlong' saja itu, kini lebih dikenal sebagai pusat dakwah. Menyebut Gerlong pasti ingat Daarut Tauhid, begitu juga sebaliknya. Yayasan Daarut Tauhid didirikan oleh Abdullah Gymnastiar---seorang ulama otodidak (belajar langsung dari K.H. Choer Affandi, pimpinan Pesantren Manonjaya - Tasikmalaya, dari seorang ulama sepuh dari Garut, serta seorang ulama sepuh dari Demak) secara resmi pada 4 September 1990.
Cikal bakal Daarut Tauhid berasal dari kegiatan wirausaha yang dilakukan Keluarga Mahasiswa Islam Wiraswasta (KMIW) tahun 1987, dibawah komando bisnismen saleh ini. Ketika itu sebagian laba diniatkan dan sengaja digunakan untuk menopang kegiatan dakwah. Yaitu dalam bentuk mengaji rutin untuk remaja dan umum di bawah bimbingan Abdullah sendiri. Seperti biasa, jika acara mengaji disukai pasti peserta membanjir. Jika sudah begitu keadaannya, hampir pasti tempat menjadi masalah utama. Begitupun yang dialami Abdullah Gymnastiar dan kawan-kawannya. Lokasi di Jalan Intendans 44 H Gegerkalong, milik orang tua Abdullah Gymnastiar, dirasa sudah tidak representatif lagi. Maka diincarlah rumah pondokan berkamar 20 di Jalan Gegerkalong Girang 38 untuk dijadikan markas baru.
Seluruh kamar kos dikontrak oleh peserta. Menyusul setelah itu, didirikanlah masjid sederhana yang berdinding triplek. Tahun 1993 mulai dibangun bangunan permanen berlantai 3 di atas lahan yang sudah menjadi milik sendiri itu. Lantai 1 (dasar) digunakan untuk kegiatan perekonomian, lantai 2 dan 3 dijadikan masjid dan pusat kegiatan Pesantren. Setahun kemudian, tepatnya 9 April 1994 berdiri Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) DT.
Tahun 1995, seorang peserta membelikan sebidang tanah berikut bangunannya di Jl. Gegerkalong Girang 30 D (50 m dari masjid), yang kemudian dipergunakan sebagai kantor yayasan, kediaman pimpinan pondok, TKA/TPA, ruang pertemuan, ruang produksi konveksi, gudang serta kamar anak didik. Menjelang akhir 1997, sarana dakwah dan perekonomian menjadi semakin lengkap dengan berdirinya gedung Kopontren 4 lantai di seberang masjid. Digunakan untuk kantor BMT (Baitul Mal wat-Tamwil), penerbitan & percetakan, swalayan & mini market, warung telekomunikasi, pusat informasi, dan lain-lain.
Model pendidikan yang dikedepankan oleh Daarut Tauhid dikenal dengan sebutan "Manajemen Qalbu", konsep yang digelontorkan oleh KH. Abdullah Gymnastiar. Sebuah metode yang mengajak pesertanya untuk mampu menseleraskan olah pikir, olah hati dan olah tindakan (zikir). Intinya adalah memenej dan memelihara kebeningan hati dengan cara mengenal Allah lebih mendalam (dengan amalan/zikir). Untuk kemudian mengisinya dengan nilai-nilai ruhani Islam seperti sabar, ridho, tawakkal, ikhlas, jujur, disertai dengan ikhtiar. Sebagai Pesantren yang berada di tengah kota, Daarut Tauhid memang dimaksudkan untuk mengincar segmen masyarakat perkotaan yang ingin memperdalam ilmu agama.
Program Pendidikan
Program pendidikan terbagi dalam 3 program, yaitu program anak didik mukim, program kajian singkat dan program sanlat/pelatihan/kursus.
  1. Program Anak didik Mukim untuk anak didik yang tinggal dalam lingkungan Pesantren. Terbagi menjadi tiga sub program:
    • Program Anak didik Mukim Triwulan, diperuntukkan bagi yang tidak memiliki kegiatan belajar/bekerja di luar Pesantren.
    • Program Anak didik Mukim 1 Tahun, sesuai bagi yang memiliki aktivitas rutin (belajar/bekerja) di luar Pesantren.
    • Program Anak didik Mukim Khusus bagi pengidap kecanduan narkotika dan zat aditif lainnya (dalam taraf pembangunan fisik).
  2. Program Kajian Singkat untuk anak didik yang tinggal di luar lingkungan Pesantren (di antara peserta/masyarakat). Terbagi menjadi:
    • Mengaji Rutin Kamis Malam pukul 19.00 (selepas shalat Isya berpeserta) s.d. 20.30 WIB. Materi yang dikaji berkisar tentang mengenal kebesaran Allah.
    • Mengaji Rutin Ahad Siang, setiap hari ahad pukul 14.00 s.d. 15.00 WIB tentang peranan Manajemen Qolbu dalam kehidupan sehari-hari.
    • Mengaji Al-Hikam setiap Kamis pukul 15.30 s.d. 16.30 WIB, membahas ilmu tauhiid dari Kitab Al-Hikam.
    • Kajian Tematik, membahas tema khusus dengan menghadirkan pembicara-pembicara sesuai bidangnya. diselenggarakan sebulan sekali.
    • Seminar/Kuliah tentang berbagai hal, diantaranya tentang pendidikan anak, ekonomi Islam hingga quantum learning.
  3. Program Pesantren Kilat (Sanlat)/ Pelatihan/ Kursus yang diselenggarakan untuk memenuhi permintaan kajian Manajemen Qolbu dan layanan pendidikan khusus.
    • Pesantren Kilat (Sanlat), kegiatan ini dipersiapkan khusus bagi para pelajar dan mahasiswa yang ingin memotivasi diri lebih mengenal, mempelajari dan memahami Islam di waktu-waktu liburan sekolah/kampus.
    • Pelatihan Manajemen Qolbu bagi karyawan. Karyawan beberapa BUMN (Telkom, KAI, Perhutani) telah menjalani pelatihan ini. Diselenggarakan oleh PPMQ (Pusat Pendidikan Manajemen Qolbu). Achievement Motivation Training, juga diselenggarakan oleh PPMQ, berupa pelatihan manajemen di alam terbuka plus Manajemen Qolbu.
    • Pelatihan-pelatihan regional hasil kerjasama dengan Pemerintah Daerah, misalnya Pelatihan Satpol Pamong Praja dan Pelatihan Kopontren se-Jawa Barat.
    • Pelatihan Belajar Cepat Membaca Al-Qur'an dengan Metode Daarut Tauhiid. Insya Allah dalam 150 menit peserta dapat membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar.
    • Kursus Qolbun Salim Keluarga, diramu khusus bagi keluarga Muslim yang memiliki cita-cita mulia menjadikan anggota keluarganya semakin mengenal, memahami, dan meyakini ajaran agama Islam dan pengetahuan umum. Fasilitas akomodasi oleh Cottage Daarul Jannah.
    • Kursus Privat Al-Islam. Lokasi dan lama belajar dapat ditentukan sesuai kesepakatan.
PONDOK PESANTREN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Satu hal lagi yang menarik dari Pondok Pesantren Daarut Tauhiid ini adalah perhatiannya terhadap lingkungan hidup dan disiplin para anak didiknya. Mulai dari pintu masuk Jl. Geger Kalong Girang ke lokasi Pondok Pesantren Darut Tauhid kurang lebih 500 meter, nampak bersih dan tidak ada sampah yang berserakan. Hal ini dikarenakan setiap pagi ada petugas khusus yang membersihkan jalan di lingkungan Pesantren.
Dalam hal ini jangan heran, apabila pada suatu waktu kita bertemu Aa Gym sendiri yang sedang membersihkan sampah di lingkungan tersebut. Pada hari Sabtu, yang turun adalah pasukan anak didik ikhwan yang berseragam kaus biru dan bersepatu laras, membersihkan sampah di kawasan Jl. Geger Kalong Girang. Sehingga tidak akan kita temukan secarik kertas yang berserakan di pinggir jalan. Karenanya Pondok Pesantren Daarut Tauhiid mendapat penghargaan sebagai Lingkungan Pesantren terbaik tingkat Indonesia.
Sekilas Tentang Aa Gym
Sosok Kyai yang satu ini memang lain, dia berani tampil beda antara menjalankan Siar Islam dan kesehariannya. Selama ini kita melihat penampilan Aa Gym di televisi atau di berbagai podium mengaji, apabila sedang menjalankan Siar Islam tidak pernah lepas dari serban.
Dewasa ini terdapat imej bahwa mengumpulkan remaja di forum dakwah susah-susah gampang. Tetapi apabila yang memberikan ceramahnya Kyai Idola Remaja yang bernama Abdullah Gymnastiar lapangan olah raga Gasibu yang berlokasi di depan Pusat Pemerintahan Propinsi Jawa Barat, penuh oleh puluhan ribu remaja dan kawula muda yang sedang mencari Siar Islam.
Kini Aa Gym, tidak saja menjadi idola para remaja dan kawula muda tetapi sosok Aa Gym telah menjadi figur baru dakwah Islam di seluruh lapisan masyarakat. Jadwal kegiatannya cukup padat, selain memberikan ceramah di Pondok Pesantren yang dipimpinnya yakni Daarut Tauhiid, Aa Gym juga kerap mengisi panggilan ceramah di luar Kota Bandung.
Kalangan pengusaha dan kaum profesional saat ini banyak yang mengikuti kegiatan rutin yang dikenal dengan sebutan "ngaji" padanya. Modal Aa Gym sehingga dipercaya memimpin para anak didiknya yang kini tersebar dari berbagai kalangan adalah "ketulusan", ditambah dengan "positioning" khusus dengan system pembinaan "Manajemen Qalbu".
Yayasan Daarut Tauhiid yang dipimpinnya, saat ini telah berhasil mengembangkan kegiatannya, tidak saja di bidang pembinaan mental dengan system manajemen qolbu-nya tadi. Tetapi secara keseluruhan Aa Gym telah berhasil mengembangkan asset pondok Pesantrennya sampai memiliki asset sekitar Rp 8 Milyar. Sungguh luar biasa untuk perkembangan sebuah pondok Pesantren yang tergolong baru. Apalagi Aa Gym mulai merintisnya dari NOL. "Tetapi alhamdulillah saat ini Pondok Pesantren Daarut Tauhiid telah memiliki 21 divisi usaha," ujar Aa Gym.

Tidak ada komentar:

Read more: http://www.bloggerafif.com/2011/03/membuat-recent-comment-pada-blog.html#ixzz1M3tmAphZ