ICT atau TIK
A. PENGERTIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan juga
merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data,
sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang
lainnya sesuai dengan kebutuhan. Teknologi Komunikasi digunakan agar
data dapat disebar dan diakses secara global. Peran yang dapat diberikan
oleh aplikasi TIK adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi
seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Juga
dapat berkomunikasi dengan biaya murah seperti fasilitas email yang
dapat kita pergunakan dengan mudah di internet.
Perkembangan information and communication technology (ICT) atau yang
lebih dikenal dengan teknologi informasi dan teknologi (TIK) yang
sangat pesat memberikan dampak yang luar biasa pada kehidupan kita
sehari-hari. Hampir semua aspek kehidupan, kini telah dimasuki oleh
ICT/TIK dengan taraf yang berbeda-beda, tak terkecuali pada bidang
pendidikan.
B. APLIKASI TIK/ICT DALAM PEMBELAJARAN
Pada saat ini, pembelajaran ICT di lingkungan sekolah/universitas
merupakan hal yang sangat penting. Hal ini dikarenakan semakin
meningkatnya kebutuhan informasi dan komunikasi dalam berbagai keperluan
seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). ICT
yang secara sederhana disimbolkan oleh perangkat komputer dan jaringan
internet serta perangkat komunikasi telah banyak dimanfaatkan untuk
meningkatkan produktivitas kerja para pelajar mulai dari sekolah dasar
hingga perguruan tinggi.
Bicara tentang TIK/ICT akan erat hubungannya dengan yang namanya
komputer. Pada saat seperti inilah diperlukan alat bantu pengajaran,
salah satunya adalah pembelajaran berbasis ICT (komputer multimedia).
Aplikasi komputer sebagai alat bantu pendidikan sangatlah menguntungkan.
Misalnya, dalam hal pengolahan data berupa naskah atau teks, dapat
menggunakan aplikasi MSOffice yaitu microsoft office word. Sedangkan untuk pengolahan data berupa angka, kita dapat menggunakan aplikasi MSOffice yaitu microsoft office excel.
Selain itu, komputer juga menyediakan aplikasi yang berhubungan
dengan proses pembelajaran dengan metode presentasi. Aplikasi komputer
yang dapat digunakan untuk hal ini adalah microsoft office power point. Program Microsoft Power Point
menampilkan menu-menu yang berguna dalam pembuatan wacana multimedia
yang bersifat tutorial. Menu-menu tersebut adalah menu animasi; menu
untuk memasukan (import file) suara, video, dan gambar animasi; dan menu
tautan (hyperlink) untuk menghubungkan antara satu simpul (node) atau
file dengan simpul atau file lainnya.
Komputer memungkinkan mahasiswa belajar sesuai dengan kemampuan dan
kecepatannya dalam memahami pengetahuan dan informasi yang ditayangkan.
Penggunaan komputer dalam proses belajar membuat mahasiswa dapat
melakukan kontrol terhadap aktivitas belajarnya.
Satu bentuk produk TIK yang sedang menjadi “trend” adalah internet
yang berkembang pesat di penghujung abad 20 dan di ambang abad 21.
Kehadiran internet telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap
kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Internet
merupakan salah satu instrumen dalam era globalisasi yang telah
menjadikan dunia ini menjadi transparan dan terhubungkan dengan sangat
mudah dan cepat tanpa mengenal batas-batas kewilayahan atau kebangsaan.
Melalui internet setiap orang dapat mengakses ke dunia global untuk
memperoleh informasi dalam berbagai bidang dan pada gilirannya akan
memberikan pengaruh dalam keseluruhan perilakunya. Dalam kurun waktu
yang amat cepat beberapa dasawarsa terakhir telah terjadi revolusi
internet di berbagai negara serta penggunaannya dalam berbagai bidang
kehidupan. Keberadaan internet pada masa kini sudah merupakan satu
kebutuhan pokok manusia modern dalam menghadapi berbagai tantangan
perkembangan global. Kondisi ini sudah tentu akan memberikan dampak
terhadap corak dan pola-pola kehidupan umat manusia secara keseluruhan.
Dalam kaitan ini, setiap orang atau bangsa yang ingin lestari dalam
menghadapi tantangan global, perlu meningkatkan kualitas dirinya untuk
beradaptasi dengan tuntutan informasi yang berkembang.
Melalui internet setiap orang dapat berkomunikasi. Bahkan, dunia
pendidikan pun tidak luput untuk memanfaatkannya sehingga kelas maya
dapat tercipta. Internet menawarkan banyak fasilitas untuk dunia
pendidikan. Fasilitas komunikasi yang disediakan internet telah
memungkinkan kelas online menjadi kenyataan dengan mempergunakan halaman
web berbasis teks, surat elektronik (e-mail), pertukaran teks dan atau
suara secara langsung (Internet Relay Chat), dan berbagai fasilitas
multimedia interaktif. Dengan demikian, kegiatan belajar-mengajar dapat
dilaksanakan, baik yang bersifat tertunda (delayed, seperti melalui
(e-mail) maupun secara langsung atau instan (real-time, misalnya melalui
IRC dan audio-video conferencing). Pengajar dan peserta didik dapat
melakukan komunikasi lintas waktu sehingga pembelajaran dapat
dimasimalkan untuk pencapaian hasil belajar.
Menghadapi abad ke-21, UNESCO melalui “The International Commission on Education for the Twenty First Century”
merekomendasikan pendidikan yang berkelanjutan (seumur hidup) yang
dilaksanakan berdasarkan empat pilar proses pembelajaran, yaitu: Learning to know (belajar untuk menguasai pengetahuan)
Learning to do (belajar untuk menguasai keterampilan ), Learning to be (belajar untuk mengembangkan diri), dan Learning to live together (belajar untuk hidup bermasyarakat). Untuk dapat mewujudkan empat pilar pendidikan di era globalisasi informasi sekarang ini, para guru sebagai agen pembelajaran perlu menguasai dan menerapkan TIK dalam pembelajaran di sekolah.
Learning to do (belajar untuk menguasai keterampilan ), Learning to be (belajar untuk mengembangkan diri), dan Learning to live together (belajar untuk hidup bermasyarakat). Untuk dapat mewujudkan empat pilar pendidikan di era globalisasi informasi sekarang ini, para guru sebagai agen pembelajaran perlu menguasai dan menerapkan TIK dalam pembelajaran di sekolah.
Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada
lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke
penampilan, (2) dari ruang kelas ke, di mana dan kapan saja, (3) dari
kertas ke “on line” atau saluran, (4) dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, dan (5) dari waktu siklus ke waktu nyata.
Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan
media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dan
sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan
melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan
media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus
berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh
informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space
atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Di sinilah
peran guru untuk membuat kurikulumnya sendiri yang dapat membuat peserta
didik belajar secara aktif.
Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching”
atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan
menggunakan internet. Istilah lain yang makin populer saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media TIK khususnya internet. Menurut Rosenberg (2001), e-learning
merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian
pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu:
(1) e-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk
memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau
informasi, (2) pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer
dengan menggunakan teknologi internet yang standar, (3) memfokuskan pada
pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma
pembelajaran tradisional. Sejalan dengan perkembangan TIK itu sendiri
pengertian e-learning menjadi lebih luas yaitu pembelajaran
yang pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio,
video tape, transmisi satellite atau komputer (Soekartawi, Haryono dan
Librero, 2002).
Selain e-learning, potensi TIK dalam pembelajaran di sekolah dapat juga memanfaatkan e-laboratory dan e-library. Adanya laboratorium virtual (virtual lab)
memungkinkan guru dan siswa dapat belajar menggunakan alat-alat
laboratorium atau praktikum tidak di laboratorium secara fisik, tetapi
dengan menggunakan media komputer. Perpustakaan elektronik (e-library)
sekarang ini sudah menjangkau berbagai sumber buku yang tak terbatas
untuk bisa diakses tanpa harus membeli buku/sumber belajar tersebut.
C. Dampak positif dan negatif pembelajaran yang menggunakan ICT/TIK
Seiring berkembangnya zaman, ICT/TIK semakin digunakan di dunia
pembelajaran, hal itu bisa terjadi karena ICT/TIK dirasa membawa
keuntungan baik bagi pengajar maupun pelajar, keuntungan atau dampak
positif dari pembelajaran yang menggunakan ICT/TIK tersebut antara lain
adalah :
- Pelajar jadi lebih mudah dalam belajar, karena kebanyakan pelajra lebih suka praktek dibandingkan teori.
- Pengajar jadi lebih mudah mengajar jadi lebih mudah menyampaikan materi dengan membuat presentasi – presentasi.
- Bagi pelajar maupun pengajar, pemberian dan penerimaan materi atau tugas tidak harus bertatap muka, jadi jika pengajar berhalangan hadir tetap dapat memberi tugas atau materi melalui e-mail.
- Dalam membuat laporan baik bagi pelajar, maupun pengajar jadi lebih mudah karena jika memakai komputer, akan mudah dikoreksi jika ada kesalahan.
- Dalam belajar, baik pelajar maupun pengajar akan lebih mudah mencari sumber karena adanya internet.
- Pembelajaran yang menggunakan ICT/TIK bisa dibuat menjadi lebih menarik, misalnya dengan memunculkan gambar atau suara, sehingga pelajar menjadi lebih antusias untuk belajar.
Segala sesuatu pasti ada dampak positif dan negatif, tidak terkecuali pembelajaran yang menggunakan ICT/TIK
- Pembelajaran yang menggunakan ICT/TIK hanya bisa dilaksanakan oleh sekolah yang mampu, bagi sekolah – sekolah yang kurang mampu akan ketinggalan, dan siswanya akan kesulitan jika mereka masuk ke sekolah lanjutan di kota besar yang sudah sering menggunakan ICT/TIK
- Setiap pelajar harus mendapat fasilitas yang sama, jadi dalam pembelajaran yang menggunakan komputer, setiap pelajarnya harus memakai 1 komputer yang memadai, jika komputer yang dalam kondisi baik hanya sebagian, aka nada siswa yang hanya menonton, sehingga mereka tidak menguasai penggunaan komputer
- Dalam pembelajaran, siswa – siswa yang tidak antuasias dalam penerimaan materi sering kali lebih suka main game selama pembelajaran, sehingga mereka tidak konsentrasi dan tidak menerima materi yang diajarkan.
- Dalam pembelajaran yang menggunakan internet yang tidak dibatasi, sering kali pelajar menggunakan internet bukan untuk keperluan belajar, misalnya membuka situs youtube untuk menonton video dalam proses belajar
- Bagi pengajar yang malas masuk kelas cenderung memberi tugas – tugas yang memanfaatkan internet sehingga tatap muka dengan pelajar jarang terjadi, akibatnya pengajar tidak mengenali pelajarnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://bptpdisdikjabar.net/content/read/fungsi_teknologi_informasi_dan_komunikasi_dalam_pembelajaran.html
http:// www.wijayalabs.wordpress.com
http://bptpdisdikjabar.net/content/read/fungsi_teknologi_informasi_dan_komunikasi_dalam_pembelajaran.html
http://aristorahadi.wordpress.com/2008/08/23/peran-tik-dalam-pembelajaran/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar