PEUGAH YANG NA,. PEUBUET LAGEI NA,. PEUTROEK ATA NA,. BEKNA HABA PEUSUNA,. BEUNA TAINGAT WATEI NA,.

Jumat, 23 November 2012

RINGKASAN


RINGKASAN

          Peningkatan produksi susu yang dihasilkan dalam suatu peternakan sapi perah adalah hal yang sangat penting dalam penentuan konversi pakan. Dengan pemberian pakan yang sedikit tapi menghasilkan produksi susu yang maksimal merupakan cara seorang peternak untuk memperbaiki konversi pakan. Produksi susu yang tinggi tetapi tidak mengandung kadar protein yang telah ditentukan oleh sebuah perusahan pengolahan susu, merupakan masalah yan harus dihadapi peternak.
          Penambahan pakan sebagai sumber protein merupakan hal yang sangat penting dilakukan dalam usaha sapi perah. Induk sapi perah laktasi memerlukan protein pakan sebagai pemenuhan konsumsi pakan selama masa tersebut yang digunakan untuk produksi susu sehingga mobilisasi jaringan tubuh dapat dicegah.
          Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian konsetrat komersial dengan masa laktasi yang berbeda terhadap konversi pakan, kadar protein susu dan interaksi antara pemberian konsetrat komersial dengan masa laktasi yang berbeda.
          Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi perah betina peranakan Friesian Holstein dengan masa laktasi ke 2 – ke 5 dengan berat badan rata rata 400kg dan sedang berproduksi. Jumlah sapi yang digunakan untuk penelitian ini sebanyak 8 ekor, yang terbagi menjadi 2 ekor laktasi ke2-3 diberikan pakan Formula, 2 ekor laktasi ke4-5 diberika pakan formula A, 2 ekor laktasi ke2-3 diberikan pakan formula B, dan 2 ekor laktasi 4-5 diberikan pakan formula B. Penelitan ini dilakukan selama 3 minggu, terdiri dari tahap adaptasi dan tahap percobaan. Tahap adaptasi terhadap pakan dilakukan selama 1 minggu dan 2 minggu selanjutnya dilakukan tahap percobaan.
          Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial 2x2 dengan empat perlakuan dan dua kali ulangan. Faktor yang diujikan adalah pakan formula A pada laktasi 2-3 dan laktasi 4-5, pakan Formula B terhadap laktasi 2-3 dan laktasi 4-5. Pakan formula A merupakan ampas tahu dan pakan formula B merupakan konsentrat komersial. Dianalisis menggunakan perangkat Windows SPSS 11.1 dan untuk perbedaan rata-rata diantara perlakuan diuji dengan uji jarak Duncan’s.
          Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada pagi dan sore hari kadar protein tidak berbeda nyata, dengan rata-rata kadar protein pagi 1,806 pada pakan formula A dan 1,806 pada pakan Formula B. Pada sore hari rata-rata 1,810 pada pakan formula A dan 1,793 pada formula pakan B. Tetapi kadar proten pada pagi hari menunjukkan adanya interaksi antara pemberian pakan dengan masa laktasi yang berbeda. Selanjutnya pakan memberikan perbedaan yang nyata terhadap konversi pakan, dengan rata-rata konversi pakan 5,065 pada pakan formula A dan rata-rata pada pakan formula B sebesar 3,925.

Tidak ada komentar:

Read more: http://www.bloggerafif.com/2011/03/membuat-recent-comment-pada-blog.html#ixzz1M3tmAphZ