RINGKASAN
Peningkatan produksi susu yang
dihasilkan dalam suatu peternakan sapi perah adalah hal yang sangat penting
dalam penentuan konversi pakan. Dengan pemberian pakan yang sedikit tapi
menghasilkan produksi susu yang maksimal merupakan cara seorang peternak untuk
memperbaiki konversi pakan. Produksi susu yang tinggi tetapi tidak mengandung
kadar protein yang telah ditentukan oleh sebuah perusahan pengolahan susu,
merupakan masalah yan harus dihadapi peternak.
Penambahan pakan sebagai sumber
protein merupakan hal yang sangat penting dilakukan dalam usaha sapi perah.
Induk sapi perah laktasi memerlukan protein pakan sebagai pemenuhan konsumsi
pakan selama masa tersebut yang digunakan untuk produksi susu sehingga
mobilisasi jaringan tubuh dapat dicegah.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pemberian konsetrat komersial dengan masa laktasi yang berbeda
terhadap konversi pakan, kadar protein susu dan interaksi antara pemberian
konsetrat komersial dengan masa laktasi yang berbeda.
Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sapi perah betina peranakan
Friesian
Holstein dengan
masa laktasi ke 2 – ke 5 dengan berat badan
rata rata 400kg dan sedang berproduksi. Jumlah sapi yang digunakan untuk penelitian ini sebanyak 8 ekor, yang
terbagi menjadi 2 ekor laktasi ke2-3 diberikan pakan Formula, 2 ekor laktasi
ke4-5 diberika pakan formula A, 2 ekor laktasi ke2-3 diberikan pakan formula B,
dan 2 ekor laktasi 4-5 diberikan pakan formula B. Penelitan ini dilakukan selama 3 minggu, terdiri dari
tahap adaptasi dan tahap percobaan. Tahap adaptasi terhadap pakan dilakukan
selama 1 minggu dan 2 minggu selanjutnya dilakukan tahap percobaan.
Rancangan
percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial 2x2
dengan empat perlakuan dan dua kali ulangan. Faktor yang diujikan adalah pakan
formula A pada laktasi 2-3 dan laktasi 4-5, pakan Formula B terhadap laktasi
2-3 dan laktasi 4-5. Pakan formula A merupakan ampas tahu dan pakan formula B
merupakan konsentrat komersial. Dianalisis menggunakan perangkat Windows SPSS
11.1 dan untuk perbedaan rata-rata diantara perlakuan diuji dengan uji jarak Duncan’s.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa, pada pagi dan sore hari kadar protein tidak
berbeda nyata, dengan rata-rata kadar protein pagi 1,806 pada pakan formula A
dan 1,806 pada pakan Formula B. Pada sore hari rata-rata 1,810 pada pakan
formula A dan 1,793 pada formula pakan B. Tetapi kadar proten pada pagi hari
menunjukkan adanya interaksi antara pemberian pakan dengan masa laktasi yang
berbeda. Selanjutnya pakan memberikan perbedaan yang nyata terhadap konversi
pakan, dengan rata-rata konversi pakan 5,065 pada pakan formula A dan rata-rata
pada pakan formula B sebesar 3,925.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar