PEUGAH YANG NA,. PEUBUET LAGEI NA,. PEUTROEK ATA NA,. BEKNA HABA PEUSUNA,. BEUNA TAINGAT WATEI NA,.

Kamis, 02 April 2015

PENDIDIKAN DALAM ISLAM

BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dalam islam  merupakan perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat baik sosial maupun kultural, secara makro persoalan yang dihadapi pendidikan Islam adalah bagaimana pendidikan Islam mampu menghadirkan disain atau konstruksi wacana pendidikan Islam yang relevan dengan perubahan masyarakat. Kemudian desain wacana pendidikan Islam tersebut dapat dan mampu ditransformasikan atau diproses secara sistematis dalam masyarakat.
Di era zaman globalisasi seperti sekarang ini pendidikan sangat dibutuhkan bagi seluruhkalangan manusia di dunia, karena tanpa adanya pendidikan manusia akan mudah melakukanhal-hal yang dilarang oleh hukum islam maupun hukum negara yang bisa atau dapatmerugikan diri sendiri maupun orang lain, dan tanpa ilmu manusia akan menjadi bodoh dansangat dekat sekali dengan kemiskinan, sedangkan kemiskinan sangat dekat sekali dengankekufuran ,naudzubillahi min ndzalik semoga kita semua dijauhkan dari kebodohan dankekufuran.

  1. Rumusan Masalah

  1. Apa pengertian pendidikan (tarbiyah) secara etimologis dan terminologis?
  2. Jelaskan yang dimaksud Pendidikan Pranatal dan Pendidikan Pascanatal?

  1. Tujuan

  1. Memahami pengertian tentang pendidikan (tarbiyah) secara etimologis dan terminologis.
  2. Memahami tentang Pendidikan Pranatal dan Pendidikan Pascanatal.


BAB II
PEMBAHASAN

  1. Pengertian Pendidikan (Tarbiyah) Secara Etimologis dan Terminologis
  1. Pengertian Pendidikan Secara Etimologi (Tinjauan Arti Kata)
Pendidikan dalam bahasa Inggris adalah education. Kata bahasa Inggris (education) berasal dari bahasa Latin, yaitu ducare, yang berarti “menuntun, mengarahkan, atau memimpin”. Dengan menambahkan e, berarti “keluar”. Maka, berdasarkan asal kata, pendidikan berarti “menuntun, mengarahkan dan memimpin keluar.[3] Dalam buku Tim Pengembangan Pendidikan FIP-UPI, melihat pengertian pendidikan dari bahasa Yunani, yaitu Paedagogi[4], terdiri dari dua kata “paid” artinya anak dan “agogos” yang artinya membimbing. Sehingga  pedagogi dapat diartikan sebagai “ilmu dan seni mengajar anak (the art and science of teaching children)”[5] . Dan dalam bahasa arab dikenal dengan istilah “tarbiyah”, berasal dari kata “raba-yarbu” yang berarti mengembang, tumbuh.
Menurut tinjauan dari  beberapa bahasa :
a. Bahasa Indonesia
WYSPurwodarminto (1976) mengartikan kata pendidikan sebagai perbuatan (hal,cara) mendidik. Sedang arti kata mendidik adalah memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
b. Bahasa Jawa
Panggulawenthah berarti mengolah, membina kejiwaan dengan mematangkan perasaan, kemauan dan watak sang anak.
c. Bahasa Belanda
Dalam bahasa Belanda ada istilah Opvoeding yang diartikan pendidikan. Pada awalnya berarti membesarkan dengan memberi makan, jadi membesarkan anak dalam arti jasmaniah. Akan tetapi lambat laun ‘tindakan membesarkan’ dengan memberi makan dikenakan juga pada pertumbuhan rokhani anak. Jadi pertumbuhan pikiran, perasaan dan kemauan anak serta pertumbuhan wataknya.
Dalam arti luas opvoeding berarti tindakan untuk membesarkan anak dalam arti geestelijk (kebatinan).

d. Bahasa Romawi
Dalam bahasa Romawi ada istilah ‘educare’ yang berarti mengeluarkan dan menuntun. Istilah ini menunjukkan tindakan untuk merealisasikan ‘innerijk aanleg’atau potensi anak yang dibawa sejak dilahirkan. Jadi educare bermakna ‘membangunkan’ kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan potensial yang dimiliki anak.
e. Bahasa Inggris
Dalam bahasa inggris ada istilah ‘education’ yang berarti pendidikan. Sedangkan mendidik diterjemahkan dari ‘educare’ yang artinya to develop or train the on to teach to prepare for special profession or vocation (Lewis Adams, 1965).
d. Bahasa Jerman
Dalam bahasa Jerman ada istilah Erziehung yang artinya hampir sama dengan educare, yang berarti mengeluarkan atau menuntun.

  1. Pengertian Pendidikan Secara Terminologi (Peristilahan)
Pendidikan  adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran  keahlian  khusus, dan juga  sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
Secara terminologis, para ahli pendidikan mendefinisikan kata pendidikan dengan berbagai tujuan. Abdurahman Al-Bani mendefinisikan pendidikan (tarbiyah) adalah pengembangan seluruh potensi anak didik secara bertahap menurut ajaran Islam (Ahmad Tafsir, 200 1: 29). Dalam Dictionary of Educaition dinyatakan bahwa pendidikan adalah:
a.    Proses seorang mengembangkan kemampuan, sikap dan tingkah laku lainnya di dalam masyarakat tempat mereka hidup.
b.    Proses sosial yang terjadi pada orang yang dihadapkan pada pengaruh lingkungannya yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang di sekolah), sehingga mereka dapat memperoleh perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum. Dengan kata lain, perubahan-perubahan yang sifatnya permanen dalam tingah laku, pikiran dan sikapnya (Nanang Fattah, 2003: 4).
Menurut tokoh/ para ahli.
a. M.J. Langeveld
            Mendidik adalah memberikan pertolongan secara sadar dan sengaja kepada seorang anak (yang belum dewasa) dalam pertumbuhannya menuju ke arah kedewasaan dalam arti berdiri sendiri dan bertanggung jawab sesuai atas segala tindakan-tindakannya menurut pilihannya sendiri.
  1. Ki Hajar Dewantara.
Ki Hajar Dewantara mengemukan, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mendapat keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya (1962). Dilihat dari aspek-aspeknya, maka ‘Pendidikan berarti daya upaya utk memajukan perkembangan budi pekerti (kekuatan bathin), pikiran (intelek) dan jasmani anak-anak’ (KHD, 1957). Juga terkenal dgn sistem Amongnya Taman Siswa yaitu; Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karsa, dan Tut Wuri handayani.

  1. Pendidikan Pranatal dan Pendidikan Pascanatal
  2. Pendidikan Pranatal (Tarbiyah  Qabl Al- Wiladah)
Pendidikan pranatal adalah pendidikan sebelum masa melahirkan. Masa ini ditandai dengan pemilihan jodoh, pernikahan dan kehamilan.


  1. Fase perkawinan /pernikahan
            Ada beberapa aspek yang dijelaskan oleh syariat islam yang berhubungan dengan anjuranpernikahan/perkawinan diantaranya:
a.       Perkawinan merupakan sunnah, RasulullahSabda Nabi”siapa saja yang mampu untuk menikah, namun ia tidak menikah maka tidaklah ia termasuk golonganku (H.R. Thabrani dan Baihaki).
b.      Perkawinan untuk memperoleh ketentraman dan kasih sayang, Firman Allah SWT ”dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah, do’a menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendirisupaya kamu cenderung merasa tentram kepadanya, dan dijadikanNya diantara kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”(QS, Al-Rum : 21).
c.       Perkawinan untuk mendapatkan keturunan,
d.      Firman Allah SWT”Allah telah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu” (QS.An Nahl : 72).
e.       Perkawinan untuk memelihara pandangan dan menjaga kemaluan dari kemaksiatan. Setelah calon dipilih, diadakan peminangan, dan selanjutnya diadakan pernikahan.
  1. Fase Kehamilan
Secara umum masa ini berlangsung kurang lebih 9 bulan 10 hari. walau masa ini relatif lebih pendek dari masa selainnya. Islam melihat dari aspek penddidikan ada tiga faktor untuk dibicarakan. Pertama, harus diyakini bahwa priode dalam kandungan pasti bermula dari adanya kehidupan (al-hayat). Kedua setelah berbentuk sekerat daging, Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya.  
Ketiga ada satu aspek lagi bagi si janin pada masa dalam kandungan, yaitu aspek agama. Pada masa itu hubungan janin sangat erat dengan ibunya, untuk itu sang ibu berkewajiban memelihara kandungannya, antara lain:
a.       Makan makanan yang bergizi,
b.      Menghindari benturan,
c.       Menjaga emosi dan perasaan sedih,
d.      Menjauhi minuman keras,
e.       Menjaga rahim agar jangan terkena penyakit,
Oleh karena itu pendidikan sudah dimulai sejak anak dalam masa kandungan. Proses pendidikan itu dilaksanakan dengan secara tidak langsung, seperti berikut:
a.       Ibu yang hamil harus mendo’akan anaknya,
b.        Ibu  selalu menjaga dirinya degan memakan makanan dan minuman yang halal
c.       Ikhlas mendidik anak
d.      Suami harus memenuhi kebutuhan istri
e.       Mendekatkan diri kepada Allah
f.        Kedua orang tua harus berakhlak mulia.akhlak mulia yang harus dimiliki orang tua adalah: kasih sayang, sopan dan lemah lembut, pemaaf, dan rukun dalam keluarga dan tetangga.

  1. Pendidikan Pascanatal  (Tarbiyah Ba’da Al-Wiladah)
  1. Fasebayi
Fase bayi  ialah fase masa kehidupan manusia terhitung dari saat kelahiran sampai kira-kira berumur dua tahun. Perkembangan yang menonjol pada saat itu adalah pendengaran. Firman Allah ”Dia yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, tetapi amat sedikit kamu bersyukur”.Hal yang harus dilakukan orang tua terhadap anaknya:
a.       Mengeluarkan zakat fitrah.
b.      Mendapat hak waris.
c.       Menyampaikan kabar gembira dan ucapan selamat atas kelahiran.
d.      Menyuarakan azan dan iqamah di telinga bayi.
e.       Aqiqah.
f.        Memberi nama.

  1.  Fase kanak-kanak
Fase kanak-kanak disebut sebagai masa estetika, masa indera, dan masa menentang orang tua. Masa bayi ini dibagi dua fase, yaitu fase anal dan pra sekolah. Fase anal (1-3 tahun), pada masa ini kecerdasan anak ditimgkatkan dengan cara, memberikan makanan yang baik, dan anak selalu diajak berkomunikasi dengan macam-macam permainan yang cocok dengan usianya. Fase pra sekolah (3-6 tahun).

  1. Fase anak-anak (6-12 tahun)
Karateristiknya:
1) Anak mulai bersekolah
2) Guru mulai menjadi pujaannya
3) Gigi tetap mulai tumbuh
4) Mulai malu apabila auratnya dilihat orang
5) Hubungan anak dengan ayah semakin dekat
6) Anak suka sekali menghafal

IV. Fase remaja
          Awal remaja ditandai dengan dimulainya keguncangan, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Proses terbentuknya pedirian hidup dipandang sebagai penemuan nilai-nilai hidup. Menurut Sumardi Suryabrata prosestersebut melalui tiga langkah :
a.       Karena tidak ada pedoman, si remaja merindukan sesuatu yang dianggap bernilai, pantas dihargai dan dipuja.
b.      Pada taraf kedua, objek pemujaan itu telah mulai lebih jelas, yaitu pribadi-pribadi yang dianggap mendukung sesuatu nilai.
c.       Pada taraf yang ketiga, si remaja telah dapat menghargai nilai-nilai lepas daripendukungnya.
  1. Fase dewasa
Usia dewasa dimulai sejak berakhirnya kegoncangan-kegoncangan kejiwaan pada masa remaja. Maka uasia dewasa dikatakan masa ketenangan jiwa, ketetapan hati dankenyamanan yang tegas. Fase-fasenya yaitu :
a.       fase dewasa dini, yaitu masa pencarian kemantapan, yaitu suau masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional.
b.      Fase dewasa madya, (40-60 tahun), masa ini ditandai dengan adanya perubahan-perubahan jasmani dan mental. Pada usia 60 tahun biasanya terjadi penurunan kekuatan fisik, sering pula diikuti dengan penurunan daya ingat.
c.       Fase dewasa akhir, ciri-ciri fase dewasa akhir adalah:merupakan periode kemunduran, perbedaan individual, usia tua dinilai dengan kriteria yang berbeda.




























BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Pendidikan  adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran  keahlian  khusus, dan juga  sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
Pendididkan adalah modal utama yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Dengan pendidikan akan meninggikan manusia dan merendahkan manusia yang lain, manusia akan dianggap berharga bila memiliki pendidikan yang berguna bagi sesamanya.

B . Saran
Diharapkan bagi seorang pendidik  dapat memahami dan mengerti apa yang dimaksud pendidikan (tarbiyah) , pendidikan prenatal , dan pendidikan pascanatal sehingga seorang pendidik mampu berperan secara aktif mempu membantu mengembangkan potensi anak didiknya untuk memiliki kemampuan spiritual keagamaan, kepribadian, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya.







DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Read more: http://www.bloggerafif.com/2011/03/membuat-recent-comment-pada-blog.html#ixzz1M3tmAphZ