1.Pendahuluan
Menghargai hasil karya orang
lain merupakan salah satu upaya membina keserasian dan kerukunan hidup
antar manusia agar terwujud kehidupan masyarakat yang saling menghormati
dan menghargai sesuai dengan harkat dan derajat seseorang sebagai
manusia. Menumbuhkan sikap menghargai hasil karya orang lain merupakan
sikap yang terpuji karena hasil karya tersebut merupakan pencerminan
pribadi penciptanya sebagai manusia yang ingin diharagai.
Hadits nabi Muhammad yang artinya :“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bekerja dan menekuni kerjanya.” (HR Baihaqi).
Kita
tidak dapat mengingkari bahwa keberhasilan seseorang tidak dicapai
dengan mudah dan santai tapi dengan perjuangan yang gigih, ulet, rajin
dan tekun serta dengan resiko yang menyertainya. Oleh karena itu, kita
patut memberikan penghargaan atas jerih payah tersebut. Isyarat mengenai
keharusan seseorang bersungguh-sungguh dalam berkarya dijelaskan dalam
Al Qur’an sebagai berikut.
Artinya : “…Karena sesungguhnya sesudah
kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan.
Maka apabila kamu telah selesai (dari satu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh kerjaan yang lain.” (QS Al Insyirah : 5-7).
2.Pembahasan
a.Pengertian menghargai karya orang lain
Berkarya
artinya melakukan atau mengerjakan sesuatau sampai menghasilkan sesuatu
yang menimbulkan kegunaan atau manfaat dan berarti bagi semua orang.
Karya tersebut dapat berupa benda, jasa atau hal yang lainnya.
Menghargai
karya orang lain berarti menghargai dan menghormati suatu hasil atau
buah dari pemikiran seseorang yang mempunyai kegunaan dan manfaat dan
berarti bagi semua orang.
b.Dasar dogmatik (Al Quran dan Hadits) berkaitan dengan menghargai karya orang lain.
ﺧﻴﺭﺍﻟﻨﺎﺲ ﻤﻦ ﻳﻨﻔﻊ ﻠﻠﻨﺎ ﺱ (ﺮﻮﺍﻩ ﻤﺗﻔﻕ ﻋﻠﻴﻪ)
Artinya : “Sebaik-baik manusia adalah orang yang selalu memberi manfaat kepada manusia lain.” (HR Muttafaqun Alaih)
Hadits nabi Muhammad yang artinya :“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bekerjan dan menekuni kerjanya.” (HR Baihaqi).
“…Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya
sesudah kesulitan ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari
satu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh kerjaan yang lain.” (QS
Al Insyirah : 5-7).
ﺘﺑﺴﻤﻚ ﻔﻲ ﻮﺠﻪ ﺍﺨﻳﻚ ﻠﻙ ﺻﺪﻗﺔ ﴿ﺮﻮﺍﻩﺍﻠﺷﻳﺧﺎﻦ﴾
Artinya : “Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah” (HR Asy Syaikhan).
“…Dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan
jangan tolong-menolonglah dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah
kepada ALLAH, sungguh ALLAH sangat berat siksa-Nya.” (QS al-Ma’idah
[5]: 2).
c.Urgensi atau kepentingan menghargai karya orang lain.
Dalam
menghasilkan sebuah karya, seseorang harus melalui proses-proses
tertentu yang tidak mudah. Karena itulah kita patut memberikan
penghargaan terhadap orang tersebut.
Penghargaan yang baik ini akan
mendorong orang tersebut untuk terus berkarya . Demikian halnya dengan
diri kita akan terpacu untuk dapat menghasilkan sesuatu karya yang
bermanfaat. Jika hal itu terjadi maka akan ada semangat dan kompetisi
yang sehat dalam hal menghasilkan karya yang bermanfaat bagi kehidupan
orang banyak.
d.Perilaku yang menunjukan bentuk penghargaan dan pengabaian terhadap karya orag lain.
Perilaku
yang menunjukan bentuk penghargaan dapat dilakukan dengan cara
menggunakan karya tersebut dengan baik dan mengakui bahwa hasil karya
tersebut adalah buatan si penemu, tidak merusak, tidak meniru, tidak
memalsukan karya orang lain, menghindari perasaan dengki atas prestasi
orang lain, dan meneladani prestasi yang telah dicapai.
Kalupun
kurang menyukai karyanya, kita tidak perlu melecehkan karya tersebut,
tetapi menghargainya sebagai karya intelektual. Demikian juga
sebaliknya, jika menyukai karyanya , tidak berarti kita dapat berbuat
sesuka hati dengan karya tersebut. Contoh: melakukan perbuatan seperti
menyontek, menjiplak, mengkopi, memperbanyak suatu karya tanpa izin dari
si penemu termasuk sikap yang tidak tepat. Kita boleh manggandakan
hasil karya orang lain tersebut, asalakan sudah mendapatkan izin dari si
penemunya.
e.Bahaya mengabaikan karya orang lain (tidak menghargai orang lain).
i.Membahayakan Keimanan
Tidak
menghargai karya orang lain menunjukan sikap mental yang tidak sehat.
Sikap tersebut akan dapat membawa kita pada sikap iri hati, dengki,
hingga suuzan pada orang lain. Hal ini tentu saja berbahaya bagi
keimanan kita kepada-Nya.
ii.Membahayakan Ahklak
Seseorang
yang terbelit oleh perasaan tamak dan tidak peduli lagi dengan hasil
karya orang lain akan terdorong untuk melakukan tindak pelanggaran dan
kejahatan, seperti pembajakan hak cipt, pembunuhan karakter, dan beragam
kejahatan lainnya. Sikap tamak dan tiadanya rasa penghargaan pada hasil
karya orang lain berpotensi menhalalkan segala cara untuk memenuhi
kebutuhannya meskipun melanggar aturan agama.
iii.Membahayakan Masyarakat
Apabila
sikap tidak menghargai karya orang lain dan sikap tamak bergabung
menjadi satu, lalu dilanjutkan dengan tindakan kejahatan untuk
memperkaya diri, maka mulailah dampak pada masyarakat terjadi. Kita
dapat dengan jelas melihat hal ini dalam kejahatan pembajakan hasil
karya. Sebuah buku misalnya.
f.Cara menumbuhkan penghargaan terhadap karya orang lain.
Islam
sangat menganjurkan umatnya agar saling menghargai satu sama lain.
Sikap menghargai terhadap orang lain tentu didasari oleh jiwa yang
santun atau al hilmu yang dapat menumbuhkan sikap menghargai orang di
luar dirinya. Kemampuan tersebut harus dilatih terlebih dahulu untuk
mendidik jiwa manusia sehingga mampu bersikap penyantun. Seperti contoh,
ketika bersama-sama menghadapi persoalan tertentu, seseorang harus
berusaha saling memberi dan menerima saran, pendapat atau nasehat dari
orang lain yang pada awalnya pasti akan terasa sulit. Sikap dan perilaku
ini akan terwujud bila pribadi seseorang telah mapu menekan ego
pribadinya melalui pembiasaan dan pengasahan rasa empati melaui
pendidikan akhlak.
ﺘﺑﺴﻤﻚ ﻔﻲ ﻮﺠﻪ ﺍﺨﻳﻚ ﻠﻙ ﺻﺪﻗﺔ ﴿ﺮﻮﺍﻩﺍﻠﺷﻳﺧﺎﻦ﴾
Artinya : “Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah” (HR Asy Syaikhan).
Upaya
melestarikan serta meneruskan apa yang telah dicapai merupakan bentuk
penghargaan kita kepada karya orang lain. Melestarikannya pun harus
dengan cara yang baik misalnya dengan menjaga, merawat, dan
memanfaatkannya secara maksimal. Dengan cara ini maka karya tersebut
nantinya tetap dapat dirasakan manfaatnya oleh orang lain, termasuk
untuk anak cucu kita.
Sebagai mahluk sosial, setiap pribadi
seharusnya memiliki kepedulian terhadap sesamanya. Agama Islam
mengajarkan kepada kita untuk saling menolong. Demikian sebagaimana
ditegaskan dalam ayat yang artinya:
“…Dan tolong-menolonglah kamu
dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolonglah
dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada ALLAH, sungguh
ALLAH sangat berat siksa-Nya.” (QS al-Ma’idah [5]: 2).
3.Penutup
Dengan
penjelasan di atas dapat dipahami bahwa menghargai karya orang lain
merupakan sikap yang perlu kita biasakan. Demikian juga dengan hasil
karya yang kita buat, kita beri kesempatan kepada orang lain agar dapat
memanfaatkan karya kita tersebut. Dengan demikian maka akan tercipta
kerjasama yang baik diantara kita. Kerjasama dengan semangat saling
menghormati terhadap sesama.
ﺧﻴﺭﺍﻟﻨﺎﺲ ﻤﻦ ﻳﻨﻔﻊ ﻠﻠﻨﺎ ﺱ (ﺮﻮﺍﻩ ﻤﺗﻔﻕ ﻋﻠﻴﻪ)
Artinya : “Sebaik-baik manusia adalah orang yang selalu memberi manfaat kepada manusia lain.” (HR Muttafaqun Alaih).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar