PEUGAH YANG NA,. PEUBUET LAGEI NA,. PEUTROEK ATA NA,. BEKNA HABA PEUSUNA,. BEUNA TAINGAT WATEI NA,.

Jumat, 06 Mei 2011

SKRIPI,.!!!??????


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu hal yang amat penting. Menurut Undang-undang No. 2 tahun 1989 pasal 1 : pendidikan adalah usaha untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan bagi peranannya pada masa akan datang.[1] Oleh karena itu pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia menempatkan pendidikan pada salah satu sektor yang mendapatkan perioritas atas. Dilain hal juga pemerintah dalam meningkatkan bidang pendidikan ini menekankan pada peningkatan sumber daya yang tinggi sesuai dengan tujuan pendidikan nasional[2] yang tercantum dalam TAB MPR No.II/MPR/1993 tentang GBHN.
1
 
Pendidikan nasional merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada umumnya ada tiga jenjang pendidikan yang berlaku di Indonesia yaitu pendidikan tingkat dasar, pendidikan tingkat menengah, dan pendidikan tingkat tinggi. Pendidikan dasar merupakan pendidikan yang menjadi dasar pada berikutnya. Lemahnya pendidikan dasar ini tidak menutup kemungkinan akan membawa dampak pada pendidikan selanjutnya.
Menurut UU No. 2 1989 pasal 13,[3] pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan benar.
MIN adalah salah satu sekolah yang menempati jenjang tingkat dasar dan merupakan pondasi pada jenjang berikutnya. Oleh karena itu, MIN merupakan madrasah yang perlu diperhatikan untuk menunjang pendidikan yang akan dilaksanakan selanjutnya.
Dalam pengertian sistem, pendidikan di MIN terdiri dari beberapa komponen, antara lain ; pesan, tujuan, pendekatan, alat dan lingkungan. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru berusaha menyampaikan sesuatu hal yang disebut “pesan”.[4] Sebaliknya, dalam kegiatan belajar mengajar siswa juga berusaha memperoleh sesuatu hal. Pesan atau sesuatu hal tersebut dapat berupa pengetahuan, wawasan, keterampilan, atau isi ajaran lain seperti kesenian, kesusilaan dan agama.
Untuk tercapainya tujuan pembelajaran pendidikan Qur`an Hadits, maka komponen-komponen tersebut berperan antara satu dengan yang lain. Di dalam UU No. 2 tahun 1989[5] dikemukakan bahwa : pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang  ajaran agama yang bersangkutan.[6]
Menentukan pendekatan pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan pesan pembelajaran merupakan peranan penting guru sebagai pendidik. Peranan guru sebagai pendidik sangat mempengaruhi pencapaian tujuan karena guru merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan secara langsung menuntun peserta didik kearah pencapaian tujuan pendidikan. Dengan demikian, kelancaran dan keberhasilan pengajaran antara lain banyak ditentukan oleh kemampuan dan keterampilan guru mulai dari membuat perencanaan pengajaran, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM), pelaksanaan evaluasi sampai tercapainya tujuan pengajaran.[7]
Guru berfungsi sebagai pembimbing untuk menumbuhkan aktivitas peserta didik dan sekaligus sebagai pemegang tanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan. Dengan demikian, guru merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dunia pendidikan untuk mengembangkan, membina kepribadian, kemampuan dan keterampilan serta kecerdasan bangsa.
Apabila peranan guru dapat terlaksanakan dengan baik, hal ini akan dapat menciptakan siswa-siswi yang mampu hidup ditengah-tengah masyarakat, sehingga akan terdapat keserasian antara dunia pendidikan dengan keebutuhan masyarakat. Namun apabila peranan guru tersebut kurang dilaksanakan dengan baik, maka kemungkinan dunia pendidikan akan selalu berada dibelakang.
Berdasarkan paparan di atas, maka akan muncul pertanyaan, usaha yang dapat dilakukan agar semua peserta didik yang kita hadapi setiap hari, mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga mereka tidak merasa asing terhadap apa yang terjadi di lingkungannya. Jawaban pertanyaan tersebut di atas secara umum adalah, selaku guru harus dapat melaksanakan proses belajar mengajar secara baik. Berbicara tentang keberhasilan proses pendidikan, kepala Madrasah, guru, peserta didik, sarana-prasarana dan lingkungan harus saling mendukung. Namun diantara sumber daya pendidikan tersebut yang lebih dominan berperan dalam menunjang keberhasilan ini adalah guru.
Untuk menjawab permasalahan diatas, dilakukan penelitian untuk mengetahui lebih mendalam tentang perencanaan pendekatan yang disusun guru sebelum proses belajar mengajar dan jenis pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam proses mengajar Qur’an Hadits.


[1] Undang-undang tentang sistem pendidikan nasional (UU. RI. No. 2 Tahun 1989) dan peraturan pelaksanaannya, Ed. 1995, Cet. 1, Jakarta ; Sinar Grafika, 1995, hal. 2.
[2] Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, trampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab dan produktif serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan nasional juga harus menumbuhkan jiwa patriot dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawanan sosial serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan serta berorientasi masa depan. Lihat, Abdul Razak Husain, Sistem Pendidikan Nasional, Cet. 1, Solo ; Aneka, 1995, hal. 15.
[3] Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional, hal. 7.
[4] Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Cet.1, Jakarta ; Rineka Cipta, 1999, hal. 170.
[5] Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Ed.1, Cet.2, Jakarta ; Raja Grafindo Persada, 2001, hal. 180.
[6] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996), hal. 224.
[7] Ibid, hal. 124.

Tidak ada komentar:

Read more: http://www.bloggerafif.com/2011/03/membuat-recent-comment-pada-blog.html#ixzz1M3tmAphZ