
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu hal yang amat
penting. Menurut Undang-undang No. 2 tahun 1989 pasal 1 : pendidikan adalah
usaha untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan
latihan bagi peranannya pada masa akan datang.[1] Oleh karena itu pemerintah dalam
meningkatkan sumber daya manusia menempatkan pendidikan pada salah satu sektor
yang mendapatkan perioritas atas. Dilain hal juga pemerintah dalam meningkatkan
bidang pendidikan ini menekankan pada peningkatan sumber daya yang tinggi
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional[2] yang tercantum dalam TAB MPR
No.II/MPR/1993 tentang GBHN.
|
Menurut UU No. 2 1989 pasal 13,[3] pendidikan dasar diselenggarakan untuk
mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan
dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta
didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan benar.
MIN adalah salah satu sekolah yang
menempati jenjang tingkat dasar dan merupakan pondasi pada jenjang berikutnya.
Oleh karena itu, MIN merupakan madrasah yang perlu diperhatikan untuk menunjang
pendidikan yang akan dilaksanakan selanjutnya.
Dalam pengertian sistem, pendidikan di MIN
terdiri dari beberapa komponen, antara lain ; pesan, tujuan, pendekatan, alat
dan lingkungan. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru berusaha menyampaikan
sesuatu hal yang disebut “pesan”.[4] Sebaliknya, dalam kegiatan belajar
mengajar siswa juga berusaha memperoleh sesuatu hal. Pesan atau sesuatu hal
tersebut dapat berupa pengetahuan, wawasan, keterampilan, atau isi ajaran lain
seperti kesenian, kesusilaan dan agama.
Untuk tercapainya tujuan pembelajaran pendidikan Qur`an Hadits, maka
komponen-komponen tersebut berperan antara satu dengan yang lain. Di dalam UU No. 2 tahun 1989[5]
dikemukakan bahwa : pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang
mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut
penguasaan pengetahuan khusus tentang
ajaran agama yang bersangkutan.[6]
Menentukan pendekatan pembelajaran yang
tepat untuk menyampaikan pesan pembelajaran merupakan peranan penting guru
sebagai pendidik. Peranan guru sebagai pendidik sangat mempengaruhi pencapaian
tujuan karena guru merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan
secara langsung menuntun peserta didik kearah pencapaian tujuan pendidikan. Dengan
demikian, kelancaran dan keberhasilan pengajaran antara lain banyak ditentukan
oleh kemampuan dan keterampilan guru mulai dari membuat perencanaan pengajaran,
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM), pelaksanaan evaluasi sampai
tercapainya tujuan pengajaran.[7]
Guru berfungsi sebagai pembimbing untuk menumbuhkan aktivitas peserta didik dan
sekaligus sebagai pemegang tanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan.
Dengan demikian, guru merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dunia
pendidikan untuk mengembangkan, membina kepribadian, kemampuan dan keterampilan
serta kecerdasan bangsa.
Apabila peranan guru dapat terlaksanakan dengan baik, hal ini akan
dapat menciptakan siswa-siswi yang mampu hidup ditengah-tengah masyarakat,
sehingga akan terdapat keserasian antara dunia pendidikan dengan keebutuhan
masyarakat. Namun apabila peranan guru tersebut kurang dilaksanakan dengan
baik, maka kemungkinan dunia pendidikan akan selalu berada dibelakang.
Berdasarkan paparan di atas, maka akan muncul pertanyaan, usaha yang
dapat dilakukan agar semua peserta didik yang kita hadapi setiap hari, mampu
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga mereka tidak
merasa asing terhadap apa yang terjadi di lingkungannya. Jawaban pertanyaan tersebut di atas
secara umum adalah, selaku guru harus dapat melaksanakan proses belajar
mengajar secara baik. Berbicara tentang keberhasilan proses
pendidikan, kepala Madrasah, guru, peserta didik, sarana-prasarana dan
lingkungan harus saling mendukung. Namun diantara sumber daya pendidikan
tersebut yang lebih dominan berperan dalam menunjang keberhasilan ini adalah
guru.
Untuk menjawab permasalahan diatas,
dilakukan penelitian untuk mengetahui lebih mendalam tentang perencanaan
pendekatan yang disusun guru sebelum proses belajar mengajar dan jenis
pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam proses mengajar Qur’an Hadits.
[1] Undang-undang tentang sistem
pendidikan nasional (UU. RI. No. 2 Tahun 1989) dan peraturan pelaksanaannya,
Ed. 1995, Cet. 1, Jakarta ; Sinar Grafika, 1995, hal. 2.
[2] Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia, yaitu berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif,
trampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab dan
produktif serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan nasional juga harus
menumbuhkan jiwa patriot dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan
semangat kebangsaan dan kesetiakawanan sosial serta kesadaran pada sejarah
bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan serta berorientasi masa depan.
Lihat, Abdul Razak Husain, Sistem Pendidikan Nasional, Cet. 1,
Solo ; Aneka, 1995, hal. 15.
[3] Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional, hal. 7.
[5] Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan,
Ed.1, Cet.2, Jakarta ; Raja Grafindo Persada, 2001, hal. 180.
[6] Muhibbin Syah, Psikologi
Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1996), hal. 224.
[7] Ibid, hal. 124.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar