9 Perbedaan
Antara Cinta dan Nafsu
Banyak wanita yang masih tidak percaya dan tidak menyadari bahwa ada pria
yang mencintai mereka secara tulus. Meskipun setiap hubungan tidak ada yang
sempurna, namun ketulusan seorang pria benar-benar bisa Anda rasakan, jika
telah menemukan pria yang tepat. Mungkin Anda bertanya-tanya apakah
kekasih mencintai dengan tulus atau hanya nafsu belaka? Temukan jawabannya
berikut ini,
1. Cinta Sejati Tidak Sama dengan Nafsu
Cinta dan nafsu sering kali membingungkan kita. Sebenernya, kebanyakan tema
film, lagu, novel bukanlah tentang cinta, melainkan nafsu. Bagaimana
membedakanya?
·
Cinta tahan uji, . . . nafsu mudah luntur . . .
·
Cinta menghargai . . . nafsu memanfaatkan . . .
Daya tarik fisik sering kali menjadi satu sinyal awal dari tumbuhnya Cinta
sejati, tapi itu belum jadi cinta sejati.
2. Cinta Tidak Sama Dengan Keromantisan
Perasaan romantis memang luar biasa dalam hubungan dekat antara pria dan
wanita. Tuhan memang merancang agar kita mengalami perasaan seperti ini dalam
hubungan istimewa dengan lawan jenis. Namun gairah dan kehangatan romansa tidak
dapat disamakan dengan cinta. Keromantisan merupakan suatu perasaan; sedangkan
cinta sejati masih memiliki makna yang jauh lebih dalam lagi.
3. Cinta Sejati Tidak Sama Dengan Tergila-gila
Perasaan tergila-gila adalah daya tarik dan gairah yang kuat dalam diri
seseorang terhadap lawan jenisnya. Kamu akan memikirkan dia siang dan malam.
Pikiranmu tersita oleh orang itu sehingga kau tidak dapat berkonsentrasi pada
hal yang lain. Kata lain dari persaan tergila-gila ialah puppy love atau cinta
monyet. Jatuh cinta atau cinta pandangan pertama biasanya mereka berbicara ttg
perasaan tergila-gila…
4. Cinta Sejati Tidak Sama Dengan Seks
Cinta merupakan proses ; seks merupakan suatu tindakan. Cinta bisa
dipelajari; seks merupakan naluri. Cinta membutuhkan perhatian terus menerus;
seks tidak perlu seperti itu. Cinta membutuhkan waktu untuk berkembang dan
menjadi dewasa; seks tidak perlu waktu untuk berkembang. Cinta membutuhkan
interaksi emosional dan rohani; seks hanya membutuhkan interaksi fisik. Cinta
membuat hubungan makin dalam; seks tanpa cinta membuat hubungan jadi renggang.
5. Cinta itu Membahagiakan, Nafsu itu
Membahaykan
Cinta yang sebenarnya selalu menunjukkan jalan atau arah menuju kebahagiaan
bagi orang-orang yang menjalaninya. Seorang pecinta yang sudah menemukan dan
memahami makna cinta sejati dalam dirinya akan berada pada kondisi yang
membahagiakan. Sebaliknya, orang-orang yang terkecoh dengan nafsu dan
menganggap nafsu adalah cinta akan berada dalam kondisi yang membahayakan. Kita
tidak bisa memungkiri, di mana ada kebaikan, di situlah setan menggoda manusia
agar terjerumus ke dalam keburukan.
Cinta dan nafsu seperti dua sisi dari mata uang yang sama. Cinta adalah
sisi positif, nafsu adalah sisi negatif dan uang itu adalah hubungan. Seseorang
yang mencintai pasangannya dengan sebenar-benarnya cinta akan mengarahkan
hubungannya menuju kebahagiaan sejati dengan cara menjaga dan menyayangi
pasangannya. Tanpa bermaksud untuk merusak dan menyakiti. Lain halnya dengan
orang-orang yang menjalin hubungan dengan landasan nafsu, mereka akan membawa
hubungannya kearah kebahagiaan yang semu dan hanya berorientasi pada fisik,
dalam hal ini sex. Yang justru akan menjerumuskan mereka ke dalam situasi yang
membahayakan.
Coba deh, kita meluangkan waktu untuk berfikir sejenak. Apakah hubungan
yang sedang kita jalani dengan pasangan sekarang ini berorientasi pada
kebahagiaan sejati atau hanya kebahagiaan duniawi yang semu..? Hanya kamu yang
tahu jawabannya.
6. Cinta Bikin Kita Ketawa, Nafsu Bikin
Kita Kecewa
Kalau diibaratkan hubungan seperti sawah, maka cinta adalah padi dan nafsu
adalah rumput liar. Nah, ketika ketika seseorang menanam padi (cinta) di sawah
(hubungan) maka secara otomatis akan tumbuh juga rumput liiar (nafsu). Kalau
orang itu sudah mengetahui dan memahami apa itu padi (apa itu cinta), maka dia
akan segera memangkas rumput liar itu (nafsu) yang tumbuh di sawahnya
(hubungan). Ketika tiba masa panen, orang ini akan menuai hasil sawahnya (hubungan)
yang ditanami padi (cinta) itu tadi berupa buah padi (kebahagiaan). Lain dengan
orang-orang yang terkecoh yang menyangka rumput liar (nafsu) sebagai padi
(cinta). Mereka akan memelihara rumput liar (nafsu) dan tanaman padinya (cinta)
akan mati. Pada saat panen, tentu yang mereka dapat hanyalah sekarung rumput
liar (nafsu) yang tidak enak dimakan (kekecewaan).
Di sinilah kita perlu bertanya kepada hati kita sendiri, apakah hubungan
yang kita jalani dengan pasangan sudah bisa membuat kita ketawa atau hanya
serangkaian kekecewaan yang kita dapat..? Kalau yang kita dapat hanya kecewa
dan kecewa, ada baiknya untuk kita mengkaji ulang, apakah apakah hubungan yang
kita jalani berlandaskan cinta atau nafsu..?
7. Cinta Selalu Ingin Memberi, Nafsu
Hanya Ingin Diberi
Saya rasa maksud dari poin ketiga ini sudah jelas. Cinta adalah memberi.
Ketika seseorang menjalin hubungan atas dasar cinta maka hal pertama yang
dilakukannya adalah memberikan yang terbaik kepada pasangannya, bukan ingin
diberi. Logikanya, kalau kita dan pasangan sama-sama ingin memberi (kita ingin
memberi kepada pasangan dan pasangan ingin memberi kepada kita) secara otomatis
keduanya akan menerima. Tapi kalau kita dan pasangannya inginnya diberi
(pasangan ingin diberi dan kita juga ingin diberi) lalu siapa yang akan
memberi..? Pada akhirnya yang terjadi justru tidak ada yang akan diberi karena
tidak ada yang ingin memberi. Coba dipikirkan lagi..!
8. Cinta Ingin Menyayangi, Nafsu Ingin
Menggerayangi
Hayo…!!!!
Bagaimana cara kamu memperlakukan pasanganmu?
Dan bagaimana cara pasanganmu memperlakukan kamu?
Ini adalah cara termudah untuk membedakan mana cinta, mana nafsu..?
Bagaimana cara kamu memperlakukan pasanganmu?
Dan bagaimana cara pasanganmu memperlakukan kamu?
Ini adalah cara termudah untuk membedakan mana cinta, mana nafsu..?
Landasan seseorang dalam menjalin hubungan akan sangat menentukan pada
bagaimana cara orang tersebut memperlakukan pasangannya. Orang yang menjalin
hubungan dengan landasan cinta akan senantiasa memperlakukan pasangannya dengan
cara-cara yang baik. Menjaga, menyayangi, memperhatikan dan selalu memberikan
yang terbaik. Sebaliknya orang orang yang menjalin hubungan karena nafsu cenderung
memperlakukan pasangan ke arah fisik. Setiap kali bertemu, inginnya menciumi
dan diciumi, setiap kali berdua inginnya dipeluk dan memeluk, digerayangi dan
menggerayangi, dan yang lebih parah lagi kalau sampai kearah hubungan sex.
Waaaah…, bahaya, bahaya…!!!
9. Cinta Yang Terbaik, Nafsu Yang
Terbalik
Cinta selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik, berusaha memberikan yang
terbaik untuk pasangan dan selalu memperlakukan pasangan dengan cara-cara yang
baik. Bagaimana dengan nafsu … ? Sebaliknya, nafsu
Nah, semoga bahasan di atas bisa memberi kita sedikit gambaran mengenai
selalu ingin diberi dan cenderung memperlakukan pasangan ke arah yang
menyesatkan. perbedaan antara nafsu dan cinta. Sehingga kita semua tidak
terjerumus kedalam hubungan yang penuh nafsu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar