PEUGAH YANG NA,. PEUBUET LAGEI NA,. PEUTROEK ATA NA,. BEKNA HABA PEUSUNA,. BEUNA TAINGAT WATEI NA,.

Senin, 16 Mei 2011

METODE PEMBELAJARAN


Metode Pembentukan Karakter dalam Pendidikan Islam
Kepercayaan akan adanya fitrah yang baik pada diri manusia akan mempengaruhi implikasi-implikasi penerapan metode-metode yang seharusnya diterapkan dalam proses belajar mengajar.
Dalam pendidikan Islam banyak metode yang diterapkan dan digunakan dalam pembentukan karakter. Menurut An-nahlawy metode untuk pembentukan karakter dan menanamkan keimanan ialah
Metode hiwar (percakapan) quran dan nabawi
Metode kisah quran dan nabawi
Metode perumpamaan
Metode keteladanan
Metode pembiasaan
Metode ibrah dan mau’izah
Metode targhib dan tarhib[1]
Ketujuh metode ini dapat diimplementasikan guru pada saat melakukan proses belajar mengajar. Dengan demikian siswa dapat belajar dengan tenang dan senang.
Pada tataran praktis siswa diajarkan untuk membiasakan perbuatan baik dan menjauhi keburukan. Dengan melaksanakan salat seseorang secara otomatis ia akan membiasan prilaku terpuji dengan cacatan salat yang ia lakukan bermakna dalam kehidupan.
Untuk itu pihak penyelenggara sekolah sepantasnya menyediakan ruangan dan waktu untuk siswa melaksanakan salat secara berjamaah.
Dengan melaksanakan salat berjama’ah minimal Zuhur dan Ashar karena kedua waktu sholat ini masih dalam waktu pembelajaran, atau shalat Duha, siswa siswi dididik beradaptasi dengan lingkungan sosialnya, pada saat salat berjama’ah mereka dapat belajar bagaimana berkata yang baik, bersikap sopan dan santun, menghargai saudaranya semuslim, dan terjalinnya tali persaudaraaan.
Bila susasana seperti ini telah dibiasakan mereka tidak akan gagap menghadapi kehidupan di masyarakat. Bahkan mereka dapat menjadi tauladan bagi masyarakatnya.
Salat Sebagai Metode Pembentukan Karakter
Penulis telah kemukakan beberapa metode pembentukan karakter dari an-nahlawy. Bila kita pahami metode-metode yang dikemukakan oleh An-nahlawy erat kaitannya dengan pelaksanaan ibadah salat.
Seperti telah dijelaskan oleh Allah di dalam surat Al-Ma’arij ayat 19-23, di dalam nya terkandung makna bahwa manusia dibekali karakter positif dan negative. Bentuk karakter yang dimaksud dalam ayat ini ialah yaitu berkeluh kesa saat susah, kikir saat mendapat nikmat. Namun, orang yang sholatihim daaimun yaitu orang-orang yang melaksanakan salat dan terus menerusmengamalkan makna salat dalam keseharian mereka terhindar dari karakter negative sebagaimaa penjelasan dalam ayat 21 dan 22 surat Al-Ma’arij.
Bila kita tarik dalam sebuah analisis maka terjadi keselarasan antara metode yang dikemukakan An-nahlawy dan salat dalam pembentukan karakter positif.
Metode Hiwar Qurani
Hasbi Assidiqy seperti yang dikuti Wawan Susetya mendefinisikan salat menjadi empat pengertian, pada definisi kedua ia memaknai salat sebgai hakikat salat (dalam perspektif batin) yaitu berhadapan hati (jiwa) kepada Allah secara yang mendatangkan takut padaNya, serta menumbuhkan di dalam hati jiwa rasa keagungan kebesaranNya dan kesempurnan kekuasaanNya. Makna lainya ialah: hakikat salat yaitu menzahirkan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan perbuatan[2]
Bila kita pahami dalam proses solat terdapat dialog antara Allah dan hambaNya, seperti dalam surat Fatihah terjadi dialaog yang sangat dalam antar hamba dan Allah SWT. Di dalam surat ini manusia memohon perlindugan kepada Allah dari godaan sayithan, menyatakan Allah itu yang Maha Pengasih dan Penyayang, memuji Allah sebagi penguasa mutlak alam semesta, menyatakan bahwasnya Allah penguasa mutlak hari kiamat, manusia mengakui kelemahannya dengan penyataan kepadaMu kami menyembah, hanya kepadaMu kami meminta pertolongan, manusia memohon petunjuk kepada Allah dalam menjalani kehidupan sebagaimana orang-orang yang Allah telah beri nikmat, dan berlindung dari kesesatan.
Metode dialog ini begitu meyadarkan kita akan akan kelemahan dan kekurangan. Dalam pendidikan seorang guru perlu melakukan dialaog untuk menegtahui perkembangan siswa dan mengidentifikasi masalah-masalah yang dapat menjadi factor penghambat belajar.
Untuk itu seorang guru harus memiliki sikap bersahabat, kasih saying kepada peserta didik.
Nurcholis Majid menyatakan lebih jauh makna salat dalam kehidupan sehari-hari ialah mengandung ajaran berbuat amal saleh kepada manusia dan lingkungan, sesuai pesan-pesan salat sejak takbir hingga salam[3].
Dari pemaparan di atas dapat kita pahami bahwa metode hiwar (dialog) sangat efektif untuk untuk menjalin komunikasi dan hubungan social antara guru dan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik.
Bila komunikasi multi arah telah terbagun maka siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan tujuan pendidikan dapat terwujud.
Metode Pembiasaan
Metode pembiasaan atau dalam istilah psikologi pendidikan dikenal dengan istilah operan conditioning. Siswa diajarkan untuk membiasakn prilaku terpuji, giat belajar, bekerja keras, berrtanggung jawab atas setiap tugas yang telah diberikan.
Salat dilakukan 5 kali sehari semalam ialah membiaskan umat manusia untuk hidup bersih dengan symbol wudhu, disiplin waktu dengan ditandai azan disetiap waktu salat, bertanggung jawab dengan simbol pengakuan di dalam bacaan doa iftitah “sesungguhnya salatku, ibadahku, hidup dan matiku untuk Allah”, doa ini memberikan isyarat berupa tanggung jawab atas anugrah yang Allah telah berikan.
Pada saat ruku dan sujud umat muslim diajarkan untuk bersikap rendah hati sikap rendah hati inilah merupakan awal kemulian seseorang. Di dalam hadits Qudsi Allah berfirman:
“tidaklah aku menerima salat setiap orang, Aku menerima slat dari orang yang merendah demi ketinggianku, berkhusyuk demi keagunganku, mencegah nafsunya demi larangku, melewatkan siang dan malam dalam mengingatku, tidak terus menerus dalam pembangkanagan terhadapku, tidak bersikap angkuh terhadap mahlukku, dan selalu mengasihani yang lemah dan menghibur orang miskin demi keridhoanku. Bila ia memanggilku, aku akan memberinya. Bila ia bersumpah dengan namaku aku akan membuatnya mampu memenuhinya. Akan aku jaga ia dengan kekuatanku dan kubanggakan dia diantara malaikatku. Seandainya aku bagi-bagikan nurnya untuk seluruh penghuni bumi, niscaya akan cukp bagi mereka. Perumpamaannya seperti surga firdaus, bebuahannya tidak akan rusak dan kenikmatannya tidak akan sirna” (H.R. Muslim)[4]
Dari matan hadis ini dapat penulis pahami bahwa, pelaksanaan salat tidak hanya sekedar melaksanakan kewajiban pada waktu-waktu salat, melainkan tetap memaknai salat sepanjang aktivitas sehari-hari.
Imam fachrurrazi menjelaskan kata shalatihim daaimuun ialah orang-orang yang menjaga salat dengan menunaikannya diwaktunya masing-masing dan memperhatikan hal-hal yang terkait dengan kesempurnaan salat. Hal-hal tersebut baik yang dilakukan sebelum salat dan setelah salat.
Metode pembiasaan ini perlu diterapkan oleh guru dalam proses pembentukan karakter, bila seorang anak telah terbiasa dengan sifat-sifat terpuji, impuls-impuls positif menuju neokortek lalu tersimpan dalam system limbic otak sehingga aktivitas yang dilakuakn oleh siswa tercover secara positif.
Metode Targib dan Tarhib
Metode ini dalam teori metode belajar modern dikenal dengan reward dan funisment. Yaitu suatu metode dimana hadiah dan hukuman menjadi konsekuensi dari aktivitas belajar siswa, bila siswa dapat mencerminkan sikap yang baik maka iaberhak mendapatkan hadiah dan sebaliknya mendapatkan hokum ketika ia tidak dapat dengan baik menjalankan tugasnya sebgai siswa.
Begitupun halnya salat, saat seorang melakukan salat dengan baik dan mampu ia implementasikan dalam kehidupan sehari-hari maka ia mendapatkan kebaiakn baik dari Allah dan masyarakat sebagaimana yang telah dijelaskan dimuka hadis riwayat Muslim “surga firdaus untuk orang-orang yang dapat mengamalkan salat dengan baik dan benar”. Sebaliknya bagi mereka yang melalaikan dan tidak melakasanakan salat neraka weil dan Saqor baginya[5]
Metode reward dan funishment ini menjadi motivasi eksternal bagi siswa dalam proses belajar. Sebab, khususnya anak-anak dan remaja awal ketika disuguhkan hadiah untuk yang dapat belajar dengan baik dan ancaman bagi mereka yang tidak disiplin, mayoritas siswa termotivasi belajar dan bersikap disiplin.
Hal ini bisa terjadi karena secara psikologi manusia memiliki kecenderungan untuk berbuat baik dan mendapatkan balasan dari perbuatan baiknya.
Kesimpulan
Secara filoshopi melalui kajian terhadap metode salat dan pendidikan memiliki kesamaan metode dalam hal pembentukan karakter.
Proses pengulanagan salat sebanyak lima kali sehari semalam bila kita terjemahka kedalam bahasa psikologi dikenal dengan Operan conditioning, dimana siswa dikondisikan, dibiaskan untuk belajar dan berbuat baik.
Proses belajar mengajar yang baik apabila terjalin dialog, komunikasi yang baik anatara siswa dan siswa, siswa dan guru, metode dialog hiwar ini terkandung didalam salat. Ketika salat seorang hambah sesungguhnya sedang berdialog dengan Allah.
Komunikasi yang baik ini memberi kontribusi dari dalam diri siswa dan orang yang melaksanakan salat untuk berbuat yang terbaik, ekspositori terhadap permasalah-permasalahan yang tidak dapat dipecahkan.
Berikutnya ialah metode hadiah dan ancaman. sudah menjadi karakter bagi manusia senang menerima hadiah atas kerjanya dan merasa takut hukuman atas perbuatan salah.dalam salat dan pendidikan kedua metode ini dominant untuk membangkitkan motivasi, sehingga proses pembelajaran menjadi menarik dan aktif.
Daftar Bacaan
Tafsir Ahmad, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung : Rosda Karya,
A.N, Firdaus 325 Hadis Qudsi Pilihan, Jakarta : CV. Pedoman Ilmu, 1990
Madjid Nurcholish, 30 Sajian Ruhani, bandung: Mizan 2001
Wawan Susetya, Sebuah Kerinduan Salat Khusyuk,Yogyakarta : Tugu Publisher 2007.
www.google.com “salat”

[1] An-nahlawy dalam Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung : Rosda Karya, hlm.137
[2] Hasbi Assidiqy, dalam Wawan Susetya, Sebuah Kerinduan Salat Khusyuk,Yogyakarta : Tugu Publisher, h.69
[3] Nurcholish Madjid, 30 Sajian Ruhani, bandung: Mizan, 2001, h.131
[4] Firdaus A.n. 325 Hadis Qudsi Pilihan, Jakarta : CV. Pedoman Ilmu, 1990, h.23
[5] Q.S Al-maa’un : 4 dan Al-mudatsir : 43

Jumat, 13 Mei 2011

SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK KELAS XI.IS

















Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat dan benar.!!
  1. Tulislah ciri-ciri orang yang betul-betul beriman kepada malaikat Allah Swt.
  2. Bahwa Allah swt menurunkan Kitab-Nya melalui masing-masing rasul sebagai pedoman hidup bagi  umat  manusia, tulislah nama-nama kitab yang sesuai diterima oleh masing-masing rasul Allah swt.
  3. Al-Qur’an bersifat universal yang mencakup sasaranya seluruh umat manusia tanpa di batasi oleh ras, wilayah dan golongan sosial tertentu, sebagai pedoman hidup bagi manusia Al-Qur’an memiliki tiga komponen dasar hukum, Tulislah ketiga kemponen tersebut.
  4. Di atara hikmah beriman kepada kitab Allah swt yang sesuai dengan Q.S. Al-  Baqarah ayat 2 adalah.
  5. Di antara nama Rasul yang 25 orang, sebanyak 5 orang memiliki gelar ulul  azmi, Tulislah nama-nama rasul yang termasuk ulul azmi.
  6. Mengapa Rasulullah saw ketika periode awal (berada di Mekkah) melakukan da’wah dengan sembunyi-sembunyi.?



Kamis, 12 Mei 2011

INFO LOMBA


 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerjasama dengan AJB Bumiputera 1912 akan menyelenggarakan Lomba Kreativitas Ilmiah Guru (LKIG) Ke-19 Tahun 2011. LKIG adalah ajang lomba kreativitas bagi guru dalam upaya pengembangan proses pembelajaran guna mempermudah pemahaman ilmu pengetahuan bagi para peserta didik.

TINGKAT DAN BIDANG LOMBA

* Guru SD/sederajat: umum (salah satu pelajaran)
* Guru SMP/sederajat dan SMA/sederajat: 2 Bidang yaitu Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan(IPSK) dan Bidang Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Teknologi (MIPATEK)


RANGKAIAN KEGIATAN
18 Agustus 2011 : Registrasi Peserta
19 Agustus 2011 : Presentasi Finalis
20 Agustus 2011 : Audiensi dan Malam Penganugerahan Pemenang
21 Agustus 2011 : Kepulangan Peserta

HADIAH
Piala dan Piagam Penghargaan dari LIPI dan Uang Tunai dari AJB Bumiputera 1912
Hadiah I : Rp 12.000.000,-
Hadiah II : Rp 10.000.000,-
Hadiah III : Rp 8.000.000,-

PERSYARATAN

1. Peserta adalah guru yang mengajar pada lembaga pendidikan formal.
2. Belum pernah menjadi pemenang LKIG dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
3. Sistematika Penulisan : Abstrak, Pendahuluan, Metodologi, Isi/Pembahasan, Kesimpulan dan Daftar Pustaka.
4. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, diketik HVS A4, berjarak 1½ spasi dengan jenis huruf Arial ukuran 11.
5. Karya ilmiah harus asli (bukan jiplakan/plagiat) dan belum pernah/sedang diikutsertakan dalam lomba sejenis tingkat nasional.
6. Jumlah halaman karya ilmiah maksimal 25 halaman (termasuk sketsa/gambar/foto).
7. Melampirkan rekomendasi Kepala Sekolah dan Daftar Riwayat Hidup serta mencantumkan alamat dan nomor telepon/fax kantor/rumah/HP yang mudah dihubungi.
8. Karya ilmiah sebanyak 4 eksemplar (1 asli, 3 fotokopi) dan softcopy (CD) diterima panitia paling lambat tanggal 13 Agustus 2011.
9. Pada pojok kiri atas sampul ditulis tingkat dan bidang lomba yang diikuti.
10. Warna sampul karya ilmiah : SD (merah), SMP Bidang IPSK (kuning), SMP Bidang MIPATEK (biru), SMA Bidang IPSK (hijau), SMA Bidang MIPATEK (oranye).
11. Karya ilmiah dan alat peraga yang diperlombakan menjadi milik panitia.
12. Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat.


Informasi lebih lanjut:
Panitia LKIG ke-19 2011
Biro Kerjasama dan Pemasyarakatan IPTEK LIPI
Sasana Widya Sarwono Lt.V
Jl. Jend Gatot Subroto 10
Jakarta Selatan 12710
Telepon 021-52920839/021-5225711 Psw.273,274, dan 276
Fax. 021-52920839/021-5251834

ICT

ICT atau TIK
A. PENGERTIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan juga merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan. Teknologi Komunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi TIK adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Juga dapat berkomunikasi dengan biaya murah seperti fasilitas email yang dapat kita pergunakan dengan mudah di internet.
Perkembangan information and communication technology (ICT) atau yang lebih dikenal dengan teknologi informasi dan teknologi (TIK) yang sangat pesat memberikan dampak yang luar biasa pada kehidupan kita sehari-hari. Hampir semua aspek kehidupan, kini telah dimasuki oleh ICT/TIK dengan taraf yang berbeda-beda, tak terkecuali pada bidang pendidikan.
B. APLIKASI TIK/ICT DALAM PEMBELAJARAN
Pada saat ini, pembelajaran ICT di lingkungan sekolah/universitas merupakan hal yang sangat penting. Hal ini dikarenakan semakin meningkatnya kebutuhan informasi dan komunikasi dalam berbagai keperluan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). ICT yang secara sederhana disimbolkan oleh perangkat komputer dan jaringan internet serta perangkat komunikasi telah banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas kerja para pelajar mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Bicara tentang TIK/ICT akan erat hubungannya dengan yang namanya komputer. Pada saat seperti inilah diperlukan alat bantu pengajaran, salah satunya adalah pembelajaran berbasis ICT (komputer multimedia). Aplikasi komputer sebagai alat bantu pendidikan sangatlah menguntungkan. Misalnya, dalam hal pengolahan data berupa naskah atau teks, dapat menggunakan aplikasi MSOffice yaitu microsoft office word. Sedangkan untuk pengolahan data berupa angka, kita dapat menggunakan aplikasi MSOffice yaitu microsoft office excel.
Selain itu, komputer juga menyediakan aplikasi yang berhubungan dengan proses pembelajaran dengan metode presentasi. Aplikasi komputer yang dapat digunakan untuk hal ini adalah microsoft office power point. Program Microsoft Power Point menampilkan menu-menu yang berguna dalam pembuatan wacana multimedia yang bersifat tutorial. Menu-menu tersebut adalah menu animasi; menu untuk memasukan (import file) suara, video, dan gambar animasi; dan menu tautan (hyperlink) untuk menghubungkan antara satu simpul (node) atau file dengan simpul atau file lainnya.
Komputer memungkinkan mahasiswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya dalam memahami pengetahuan dan informasi yang ditayangkan. Penggunaan komputer dalam proses belajar membuat mahasiswa dapat melakukan kontrol terhadap aktivitas belajarnya.
Satu bentuk produk TIK yang sedang menjadi “trend” adalah internet yang berkembang pesat di penghujung abad 20 dan di ambang abad 21. Kehadiran internet telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Internet merupakan salah satu instrumen dalam era globalisasi yang telah menjadikan dunia ini menjadi transparan dan terhubungkan dengan sangat mudah dan cepat tanpa mengenal batas-batas kewilayahan atau kebangsaan. Melalui internet setiap orang dapat mengakses ke dunia global untuk memperoleh informasi dalam berbagai bidang dan pada gilirannya akan memberikan pengaruh dalam keseluruhan perilakunya. Dalam kurun waktu yang amat cepat beberapa dasawarsa terakhir telah terjadi revolusi internet di berbagai negara serta penggunaannya dalam berbagai bidang kehidupan. Keberadaan internet pada masa kini sudah merupakan satu kebutuhan pokok manusia modern dalam menghadapi berbagai tantangan perkembangan global. Kondisi ini sudah tentu akan memberikan dampak terhadap corak dan pola-pola kehidupan umat manusia secara keseluruhan. Dalam kaitan ini, setiap orang atau bangsa yang ingin lestari dalam menghadapi tantangan global, perlu meningkatkan kualitas dirinya untuk beradaptasi dengan tuntutan informasi yang berkembang.
Melalui internet setiap orang dapat berkomunikasi. Bahkan, dunia pendidikan pun tidak luput untuk memanfaatkannya sehingga kelas maya dapat tercipta. Internet menawarkan banyak fasilitas untuk dunia pendidikan. Fasilitas komunikasi yang disediakan internet telah memungkinkan kelas online menjadi kenyataan dengan mempergunakan halaman web berbasis teks, surat elektronik (e-mail), pertukaran teks dan atau suara secara langsung (Internet Relay Chat), dan berbagai fasilitas multimedia interaktif. Dengan demikian, kegiatan belajar-mengajar dapat dilaksanakan, baik yang bersifat tertunda (delayed, seperti melalui (e-mail) maupun secara langsung atau instan (real-time, misalnya melalui IRC dan audio-video conferencing). Pengajar dan peserta didik dapat melakukan komunikasi lintas waktu sehingga pembelajaran dapat dimasimalkan untuk pencapaian hasil belajar.
Menghadapi abad ke-21, UNESCO melalui “The International Commission on Education for the Twenty First Century” merekomendasikan pendidikan yang berkelanjutan (seumur hidup) yang dilaksanakan berdasarkan empat pilar proses pembelajaran, yaitu: Learning to know (belajar untuk menguasai pengetahuan)
Learning to do (belajar untuk menguasai keterampilan ), Learning to be (belajar untuk mengembangkan diri), dan Learning to live together (belajar untuk hidup bermasyarakat). Untuk dapat mewujudkan empat pilar pendidikan di era globalisasi informasi sekarang ini, para guru sebagai agen pembelajaran perlu menguasai dan menerapkan TIK dalam pembelajaran di sekolah.
Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan  TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke, di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke “on line” atau saluran, (4) dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, dan (5) dari waktu siklus ke waktu nyata.
Komunikasi sebagai media pendidikan  dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dan sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Di sinilah peran guru untuk membuat kurikulumnya sendiri yang dapat membuat peserta didik belajar secara aktif.
Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin populer saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media TIK khususnya internet. Menurut Rosenberg (2001), e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu: (1) e-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi, (2) pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar, (3) memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional.  Sejalan dengan perkembangan TIK itu sendiri pengertian e-learning menjadi lebih luas yaitu pembelajaran yang pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, video tape, transmisi satellite atau komputer (Soekartawi, Haryono dan Librero, 2002).
Selain e-learning, potensi TIK dalam pembelajaran di sekolah dapat juga memanfaatkan e-laboratory dan e-library. Adanya laboratorium virtual (virtual lab) memungkinkan guru dan siswa dapat belajar menggunakan alat-alat laboratorium atau praktikum tidak di laboratorium secara fisik, tetapi dengan menggunakan media komputer. Perpustakaan elektronik (e-library) sekarang ini sudah menjangkau berbagai sumber buku yang tak terbatas untuk bisa diakses tanpa harus membeli buku/sumber belajar tersebut.
C. Dampak positif dan negatif pembelajaran yang menggunakan ICT/TIK
Seiring berkembangnya zaman, ICT/TIK semakin digunakan di dunia pembelajaran, hal itu bisa terjadi karena ICT/TIK dirasa membawa keuntungan baik bagi pengajar maupun pelajar, keuntungan atau dampak positif dari pembelajaran yang menggunakan ICT/TIK tersebut antara lain adalah :
  • Pelajar jadi lebih mudah dalam belajar, karena kebanyakan pelajra lebih suka praktek dibandingkan teori.
  • Pengajar jadi lebih mudah mengajar jadi lebih mudah menyampaikan materi dengan membuat presentasi – presentasi.
  • Bagi pelajar maupun pengajar, pemberian dan penerimaan materi atau tugas tidak harus bertatap muka, jadi jika pengajar berhalangan hadir tetap dapat memberi tugas atau materi melalui e-mail.
  • Dalam membuat laporan baik bagi pelajar, maupun pengajar jadi lebih mudah karena jika memakai komputer, akan mudah dikoreksi jika ada kesalahan.
  • Dalam belajar, baik pelajar maupun pengajar akan lebih mudah mencari sumber karena adanya internet.
  • Pembelajaran yang  menggunakan ICT/TIK bisa dibuat menjadi lebih menarik, misalnya dengan memunculkan gambar atau suara, sehingga pelajar menjadi lebih antusias untuk belajar.
Segala sesuatu pasti ada dampak positif dan negatif, tidak terkecuali pembelajaran yang menggunakan ICT/TIK
  • Pembelajaran yang menggunakan ICT/TIK hanya bisa dilaksanakan oleh sekolah yang mampu, bagi sekolah – sekolah yang kurang mampu akan ketinggalan, dan siswanya akan kesulitan jika mereka masuk ke sekolah lanjutan di kota besar yang sudah sering menggunakan ICT/TIK
  • Setiap pelajar harus mendapat fasilitas yang sama, jadi dalam pembelajaran yang menggunakan komputer, setiap pelajarnya harus memakai 1 komputer yang memadai, jika komputer yang dalam kondisi baik hanya sebagian, aka nada siswa yang hanya menonton, sehingga mereka tidak menguasai penggunaan komputer
  • Dalam pembelajaran, siswa – siswa yang tidak antuasias dalam penerimaan materi sering kali lebih suka main game selama pembelajaran, sehingga mereka tidak konsentrasi dan tidak menerima materi yang diajarkan.
  • Dalam pembelajaran yang menggunakan internet yang tidak dibatasi, sering kali pelajar menggunakan internet bukan untuk keperluan belajar, misalnya membuka situs youtube untuk menonton video dalam proses belajar
  • Bagi pengajar yang malas masuk kelas cenderung memberi tugas – tugas yang memanfaatkan internet sehingga tatap muka dengan pelajar jarang terjadi, akibatnya pengajar tidak mengenali pelajarnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://bptpdisdikjabar.net/content/read/fungsi_teknologi_informasi_dan_komunikasi_dalam_pembelajaran.html
http://bptpdisdikjabar.net/content/read/fungsi_teknologi_informasi_dan_komunikasi_dalam_pembelajaran.html
http://aristorahadi.wordpress.com/2008/08/23/peran-tik-dalam-pembelajaran/

ICT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.
Read more: http://www.bloggerafif.com/2011/03/membuat-recent-comment-pada-blog.html#ixzz1M3tmAphZ